Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Art & Bali 2025, Strategi Nuanu Dorong Pasar Seni Indonesia ke Global

IMG_8944.jpeg
press conference Art & Bali 2025. Dok Fortune Indonesia
Intinya sih...
  • Pameran seni internasional Art & Bali digelar di Nuanu Creative City, Bali, pada 12–14 September 2025.
  • CEO Nuanu Creative City, Lev Kroll, ingin membawa seni Indonesia ke panggung global.
  • Art & Bali menghadirkan 17 galeri, lebih dari 150 seniman, serta 50 program selama tiga hari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Pameran seni internasional, Art & Bali, resmi dibuka di Nuanu Creative City, Bali, dan akan berlangsung pada 12–14 September 2025. Mengusung tema “Bridging Dichotomies”, acara ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan seni tradisional dan modern, tetapi juga platform strategis demi menumbuhkan ekosistem investasi seni di kalangan komunitas penghuni dan kolektor.

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Nuanu meluncurkan Art Collectors Pass eksklusif senilai US$2.000. Program ini ditujukan khusus bagi pemilik properti di Nuanu Real Estate, dengan 'pass' tersebut dapat digunakan sebagai kredit pembelian karya seni. Inisiatif ini dirancang untuk mendorong penghuni memasuki dunia koleksi seni sekaligus membangun komunitas budaya yang aktif.

CEO Nuanu Creative City, Lev Kroll, mengatakan Art & Bali lahir dari keinginan untuk mengangkat seni Indonesia ke panggung global. Menurutnya, inisiatif ini menjadi jembatan yang dibutuhkan seniman lokal.

“Seniman Indonesia belum seterkenal seharusnya. Dengan ini, kami ingin menjembatani mereka agar lebih banyak penonton memberi fokus pada seni Indonesia,” ujar Lev Kroll dalam konferensi pers pembukaan, Jumat (12/9).

Direktur Art & Bali, Kelsang Dolma, menambahkan pameran ini menargetkan 70 persen partisipasi dari seniman Indonesia, terutama Bali. Hal ini diniatkan menciptakan pengalaman yang autentik dan berdampak.

“Kami memang menargetkan 70 persen partisipasi dari Indonesia, terutama Bali. Itu bukan kebetulan, melainkan intensi kami agar pengalaman yang tercipta benar-benar luar biasa,” kata Kelsang.

Tema “Bridging Dichotomies” dimaknai sebagai upaya menjembatani dua kutub yang tampak berlawanan, seperti masa lalu dan masa depan.

“Bagi kami, jembatan bukan hanya soal arah atau tujuan, melainkan ruang yang membuka jalan menuju masa depan. Ia bisa memfasilitasi yang lama maupun baru, tradisional maupun modern,” ujar Kelsang.

Edisi perdana Art & Bali ini menghadirkan 17 galeri, lebih dari 150 seniman, serta 50 program pendukung. Bersamaan dengan pameran utama, hadir pula Terra Nexus, sebuah pameran yang dikurasi oleh Mona Liem. Pameran ini menampilkan 30 seniman yang mengeksplorasi pertemuan seni, sains, dan teknologi melalui ruang VR serta karya eksperimental.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in News

See More

Video Presiden Prabowo di Bioskop Tuai Protes, Komdigi Buka Suara

15 Sep 2025, 15:39 WIBNews