NEWS

Uni Eropa Pangkas 20% Pasokan Energi dari Rusia

Uni Eropa tingkatkan pemanfaatan energi bersih.

Uni Eropa Pangkas 20% Pasokan Energi dari RusiaUrsula von der Leyen. (Wikimedia Commons)
18 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Permintaan energi dari Rusia sudah turun lebih dari 20 persen pada Agustus-November 2022. Hal itu diungkapkan, Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dalam World Economic Forum 2023.

Ia mengatakan, Eropa telah mengatasi ketergantungan pasokan energi pada Rusia yang dinilai cukup memberatkan dalam situasi konflik Ukraina-Rusia.

"Eropa telah mengatasi ketergantungan yang berbahaya ini. Kami telah mengganti 80 persen gas pipa Rusia. Secara paralel, kami telah mengisi penyimpanan kami,” ujarnya seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (18/1).

Aksi ini, menurut von der Leyen merupakan bentuk dukungan bagi Ukraina atas berbagai serangan yang dilancarkan Rusia, sejak awal 2022. “Tidak akan ada impunitas atas kejahatan Rusia ini. Kami berada di dalamnya selama diperlukan,” katanya.

Ketergantungan

Visualisasi pembangunan pipa gas antara Eropa, Jerman, dan Rusia. Shutterstock/Frame Stock Footage
Visualisasi pembangunan pipa gas antara Eropa, Jerman, dan Rusia. Shutterstock/Frame Stock Footage

Von der Leyen mengakui bahwa negara Eropa masih bergantung pada bahan bakar fosil dari Rusia. Kondisi ini sudah berlangsung hingga beberapa dekade sehingga membuat Eropa rentan terhadap pasokan dan kenaikan harga, terutama saat terjadi konflik Ukraina-Rusia.

Kini, Eropa menurunkan harga gas lebih cepat karena upaya kolektif antarnegara. "Dari puncaknya pada bulan Agustus, saat itu €350 (sekitar Rp5,7 juta) per megawatt jam, sekarang turun 80 persen pada bulan ini, di bawah level sebelum perang Ukraina," ujarnya.

Energi bersih

Ilustrasi ekosistem EBT.
Ilustrasi ekosistem EBT. (Pixabay/Akitada31)

Related Topics