BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini Capai 5,1%

- BI proyeksi pertumbuhan ekonomi RI mencapai 5,1% hingga akhir tahun 2025
- Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025 masih menunjukkan peluang perbaikan
- Komitmennya memperkuat sinergi kebijakan moneter dengan stimulus fiskal dan sektoral pemerintah
Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mampu mencapai 5,1 persen. Angka ini bisa dicapai didukung oleh kebijakan paket ekonomi yang diluncurkan pemerintah.
"Kami memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi kini di tahun 2025 ini dapat berada di atas titik pengangkisaran 4,6 sampai dengan 5,1 persen," Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/).
Perry mengatakan, optimisme tersebut didasarkan pada sejumlah indikator pada triwulan III 2025 yang memperlihatkan peluang perbaikan yang cukup besar. "Pertumbuhan ekonomi kita (pada triwulan II) 5,12 persen, merupakan suatu yang perlu kita syukuri. Sementara pada triwulan III 2025 ini sejumlah indikator yang masih menunjukkan upaya yang perlu kita terus lakukan," katanya.
Kendati demikian, ia menilai salah satu tantangan utama berada di sisi konsumsi rumah tangga. Daya beli, khususnya kelompok menengah ke bawah, masih terbatas akibat ekspektasi konsumen yang belum sepenuhnya pulih serta minimnya ketersediaan lapangan kerja.
Sementra dari sisi investasi, lanjut Perry, sektor ini sangat berpotensi diperkuat dengan realisasi berbagai program-program prioritas, termasuk penegembangan kawasan ekonomi khusus.
Begitupun kinerja sektor ekspor yang dinilai masih solid, didorong oleh komoditas pertanian serta manufaktur, khususnya CPO ke India.
Guna mendorong pertumbuhan dari sektor tersebut, BI berkomitmen mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dengan stimulus fiskal dan sektoral pemerintah. Pelonggaran moneter yang ditempuh BI diarahkan agar selaras dengan langkah pemerintah, termasuk dalam peningkatan belanja negara serta implementasi paket kebijakan ekonomi. Maka dari itu, BI menyambut baik rencana pemerintah untuk meningkatkan belanja dan penerbitan sejumlah paket kebijakan ekonomi.
"[Kebijkan ini] kami perkirakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor riil. Kami terus akan memperkuat bauran kebijakan, seluruh bauran kami adalah untuk mendorong pertumbuhan baik di moneter, makroprudensial maupun sistem pembayaran dan karenanya sinergitas itu menjadi sangat penting," ujar Perry.