NEWS

Jelang Tutup Tahun, Transaksi Multilateral ICDX Mencapai Rp52 Triliun

Transaksi minyak mentah, emas, dan valuta asing meningkat.

Jelang Tutup Tahun, Transaksi Multilateral ICDX Mencapai Rp52 TriliunIlustrasi tambang minyak. (ShutterStock/Corona Borealis Studio)
22 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bursa Komoditi ICDX berhasil mencatatkan pertumbuhan transaksi multilateral hingga lebih dari Rp52 Triliun sepanjang 2021. 

ICDX mencatat produk yang menjadi penyumbang terbesar adalah emas dengan total volume transaksi mencapai 370.312 Lot settled, atau lebih dari setengah total volume transaksi semua produk multilateral yang diperdagangkan di ICDX, yakni emas, minyak sawit, timah, valuta asing (Forex), dan minyak mentah. Hingga pertengahan Desember 2021, total volume transaksi multilateral ICDX mencapai 611.198 lot settled.

Total transaksi GOFX meningkat 110 persen

Produk derivatif komoditas milik ICDX yang terdiri dari emas, minyak mentah, dan valuta asing (GOFX) juga menjadi salah satu kontributor utama pencapaian transaksi derivatif multilateral ICDX.

Hingga pertengahan Desember 2021, total transaksi GOFX telah mencapai 599.550 lot settled., menyentuh angka lebih dari Rp37triliun. Angka tersebut meningkat 110 persen jika dibanding dengan periode yang sama pada 2020.

“ICDX berkomitmen untuk terus menumbuhkan Perdagangan Berjangka Komoditi khususnya transaksi multilateral seturut dengan arahan regulator kami, Bappebti, Kementerian Perdagangan. Melihat pertumbuhan yang kami capai tahun ini, ICDX optimis dapat terus meningkatkan pertumbuhan transaksi multilateral pada 2022,” kata CEO ICDX, Lamon Rutten, dalam keterangan resmi dikutip Rabu, (22/12).

Kenaikan transaksi komoditas emas

Hingga awal Desember ICDX mencatatkan kontrak multilateral dengan pertumbuhan signifikan, yakni kontrak emas GOLDUDMic (Micro) dengan volume transaksi 106.666 lot settled. tumbuh 389 persen jika dibandingkan 2020 pada periode yang sama. 

Melihat ancaman adanya varian Covid-19 baru, Omicron, yang kini sudah masuk ke Indonesia berpotensi menghambat pemulihan ekonomi global, sehingga tidak menutup kemungkinan emas yang berfungsi sebagai safe haven masih akan menjadi pilihan investasi bagi para investor.

Selain itu, kontrak emas derivatif yang ada di ICDX juga tersedia dalam ukuran kontrak yang lebih kecil (micro) yang mana ukuran kontraknya sendiri adalah 1/10 jika dibandingkan dengan ukuran kontrak GOFX. Dengan ukuran yang lebih kecil ini (micro), tentunya dana awalnya juga sangat terjangkau bagi pelaku pasar/trader.

Related Topics