Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Proyek pembangunan PLTA Mentarang Induk. (Tangkapan layar)

Jakarta, FORTUNE - Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan terdapat dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas total 284 Megawatt (MW) yang ditargetkan bisa mencapai Commercial Operation Date (COD) pada 2024.

Kedua pembangkit tersebut adalah PLTA Jatigede berkapasitas 110 Megawatt (MW) dan PLTA Asahan (174 MW). 

Selain itu, terdapat tiga PLTA yang akan menyusul, yakni PLTA Peusangan 1 dan 2 (88 MW) dan PLTA Merangin (350 MW) yang akan COD pada 2025, serta PLTA Batang Toru (520 MW) yang akan COD pada 2026.

Menurut Arifin, peran tenaga hidro menjadi semakin penting dalam upaya percepatan transisi energi Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Apalagi, Indonesia memiliki potensi tenaga hidro 95 Gigawatt (GW). Saat ini kapasitas terpasang telah mencapai 6,7 GW. Pada 2030, pengembangan pembangkit tenaga hidro ditargetkan mencapai lebih dari 10 GW.

"Selanjutnya, akan ditingkatkan lebih lanjut mencapai 72 GW sampai 2060. Sementara, untuk pumped storage akan mencapai 4,2 GW," ujar Arifin dalam pembukaan sesi plenary pada World Hydropower Congress (WHC) 2023, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (1/11).

Untuk meningkatkan peran tenaga hidro pada sistem kelistrikan, Indonesia juga mengembangkan pumped storage pertama, Upper Cisokan, yang berkapasitas 1.040 MW, memanfaatkan aliran air Sungai Cisokan, Jawa Barat.

<h2>Siapkan jaringan</h2>

Editorial Team

Tonton lebih seru di