NEWS

Holding BUMN Wisata Berencana Bangun Kereta Gantung di Candi Borobudur

InJourney mengusulkan alokasi PMN 2023 capai Rp9,5 T.

Holding BUMN Wisata Berencana Bangun Kereta Gantung di Candi BorobudurPemerintah berencana menerapkan tarif naik ke bangunan Candi Borobudur sebesar Rp750 ribu bagi wisatawan lokal dan US$100 untuk wisatawan asing yang mendapatkan tanggapan beragam pro dan kontra di kalangan masyarakat. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

by Eko Wahyudi

16 June 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Induk Holding BUMN Pariwisata atau InJourney mengusulkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) 2023 senilai Rp9,5 triliun.

Pertama, dana tersebut ditujukan untuk beberapa anggota holding, salah satunya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (TWC) yang merupakan pengelola Candi Borobudur.

Wakil Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia, Edwin Hidayat Abdullah, mengatakan TWC direncanakan mendapat alokasi PMN senilai Rp500 miliar. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengelolaan pengunjung. Akan hal pengunjung yang boleh naik ke atas candi, mereka memiliki kepentingan keagamaan, kenegaraan, penelitian, dan pendidikan.

"Maka itu, manajemen pengunjung diperlukan. Rencananya kita akan buat cable cars (kereta gantung) supaya pengunjung dapat melihat Borobudur dari sudut yang berbeda," kata Edwin dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Rabu (15/6).

Sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pengunjung yang naik ke candi dibatasi 1200 orang per hari. Hal ini dilakukan guna menjaga kelestarian warisan dunia tersebut.

Sarinah juga akan mendapat PMN

Pekerja berada di dalam Gedung Sarinah pascarenovasi di Jakarta, Sabtu (19/3/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

Adapun holding ini dipimpin oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dan anggotanya terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), PT Sarinah (Persero), dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Edwin menyebut, PMN juga akan dialokasikan ke holding untuk penguatan modal dan integrasi sistem. Kemudian, senilai Rp150 miliar untuk transformasi Sarinah.

"Sarinah dua tahun boleh dibilang mati suri. Karena memang malnya dalam rekonstruksi ritelnya. Tapi sudah soft opening bulan Maret. Memang kehidupan Sarinah ditopang oleh bisnis penyewaan properti dan sedikit dari perdagangan," ujarnya.

Kembangkan wisata kesehatan

Desa Penglipuran, Bali. Shutterstock/Godila