NEWS

Operasi Pasar Minyak Goreng Salurkan 4 Juta Liter

11 juta liter minyak goreng telah disiapkan.

Operasi Pasar Minyak Goreng Salurkan 4 Juta LiterANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nym.

by Eko Wahyudi

05 January 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perdagangan menggelar operasi pasar berbekal rencana suplai 11 juta liter minyak goreng seharga Rp14 ribu per liter. Harapannya, aksi tersebut dapat menekan harga kebutuhan pokok tersebut hingga normal. Dalam realisasinya, baru 4 juta liter tersalurkan.

Minyak goreng operasi pasar disalurkan ke 47 gerai pasar modern. Tetapi, nantinya operasi bakal dilakukan juga di pasar tradisional. Untuk memberikan nilai tambah dan nilai aman bagi konsumen, minyak goreng didistribusikan dalam kemasan sederhana. 

"Mudah-mudahan ini dapat memberikan harga minyak goreng yang terjangkau bagi masyarakat," ujarnya.

Operasi pasar dapat mempercepat kestabilan harga

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengatakan kebijakan pemerintah memperluas operasi pasar minyak goreng hingga pasar tradisional akan mempercepat kestabilan harga minyak goreng.

“Apalagi, mayoritas minyak goreng di pasaran adalah minyak goreng curah atau bukan kemasan," katanya dikutip dari keterangan resmi KSP, Rabu (5/1).

Menurutnya, KSP akan melakukan pengawasan pelaksanaan operasi pasar di lapangan bersama Kemendag. "Jika ada hambatan, KSP siap melakukan debottlenecking sesuai tugas dan kewenangan KSP," ujarnya.

Data Kemendag per 3 Januari 2022 menunjukkan harga minyak goreng curah Rp 17.900 per liter. Sementara itu, minyak goreng kemasan sederhana Rp18.500 per liter, dan minyak goreng premium Rp20.300 per liter. Kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi harga crude palm oil (CPO) dunia.

Selain operasi pasar, Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah memutusakan untuk memberikan subsidi selisih harga jual minyak goreng Rp3,6 triliun untuk 1,2 miliar liter yang akan dilaksanakan selama 6 bulan ke depan.