NEWS

Tak Ada dari Israel, Impor Kurma RI Naik 51,2 Persen Jelang Ramadan

Impor kurma terbesar ke Indonesia berasal dari Tunisia.

Tak Ada dari Israel, Impor Kurma RI Naik 51,2 Persen Jelang RamadanPedagang menata buah kurma di salah satu toko kurma kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (9/3). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
15 March 2024

Fortune Recap

  • Nilai impor kurma Februari 2024 meningkat 25,77% dibandingkan dengan Januari 2024, mencapai US$17,18 juta.
  • Volume impor kurma Februari 2024 naik 51,28% dari Januari 2024, sebanyak 3,81 ribu ton.
  • Impor kurma terbesar ke Indonesia berasal dari Tunisia (29,66%), Mesir (28,35%), Iran (9,30%), dan Arab Saudi (8,61%).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) membagikan catatannya tentang nilai impor Kurma pada Fabruari 2024 yang mencapai US$17,18 juta atau meningkat 25,77 persen secara bulanan, dibandingkan dengan Januari 2024 yang terekam dengan nilai US$13,66 juta.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan impor kurma pada Februari 2024 secara volume meningkat 3,81 ribu ton atau 51,28 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Menjelang Ramadan terjadi kenaikan impor kurma pada Februari 2024 baik secara nilai maupun volume," kata dia dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (15/3).

Ketika ditanyakan oleh wartawan perihal asal kurma, Amalia menyebut Israel tidak mengekspor kurma ke Indonesia.

Amalia mengungkapkan bahwa impor kurma ke Indonesia paling banyak bersumber dari Tunisa, yakni 29,66 persen dengan nilai mencapai US$9,15 miliar, dan kedua Mesir dengan 28,35 persen dan bernilai US$8,74 miliar.

Negara asal impor terbesar ketiga adalah Iran dengan 9,30 persen pada nilai US$2,87 miliar, dan lalu Arab Saudi sebesar 8,61 persen dengan nilai US$2,66 miliar.

“Sekali lagi, tidak ada impor kurma yang berasal dari Israel," ujarnya.

Selanjutnya, Amalia menjelaskan jika impor kurma pada periode sama tahun lalu dan tahun ini diperbandingkan, maka ada sedikit penurunan. 

Impor kurma pada dua bulan pertama 2023 mencapai total volume 26,02 ribu ton dengan nilai US$41,86 miliar, sementara pada dua bulan pertama 2024 mencapai 18,67 ribu ton dengan nilai US$ 30,84 miliar.

Related Topics