NEWS

BPS: Neraca Dagang Indonesia Maret 2023 Surplus US$2,91 Miliar

Surplus perdagangan barang susut secara bulanan dan tahunan.

BPS: Neraca Dagang Indonesia Maret 2023 Surplus US$2,91 Miliarilustrasi ekspor dan impor (pexels.com/Kai Pilger)
17 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia kembali mencatat surplus pada Maret 2023, yakni US$2,91 miliar. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Imam Machdi, mengatakan surplus tersebut merupakan yang ke-35 berturut-turut sejak Mei 2020. 

"Namun, kita lihat bahwa surplus pada Maret 2023 ini sebenarnya cukup melemah apabila dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya dalam konferensi pers Senin (17/4).

Pada Februari 2023, neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus US$5,45 milar. Selain lebih rendah dari surplus bulan sebelumnya, surplus Maret 2023 juga lebih rendah dari periode sama 2022 yang mencapai US$4,54 miliar.

Secara terperinci, neraca non-migas tercatat surplus US$4,58 miliar dengan komoditas penyumbang utamanya bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72). Sedangkan neraca perdagangan komoditas migas tercat defisit US$1,68 miliar dengan komoditas penyumbang defisit utama, yaitu minyak mentah dan juga hasil minyak.

BPS mencatat Indonesia mengalami surplus paling besar dari tiga negara mitra dagang yakni Amerika Serikat (US$1,09 miliar), India (US$1,08 miliar), dan Filipina (US$806 juta). Sementara defisit terbesar dari berasal dari Thailand (-US$609,4 miliar), Australia (-US$485,5 miliar), dan Korea Selatan (-US$266,4 miliar).

Ekspor dan Impor Maret 2023

Menutut catatan BPS, nilai ekspor Indonesia Maret 2023 mencapai US$23,50 miliar atau naik 9,89 persen dibandingkan dengan ekspor Februari 2023. Ketimbang Maret 2022, nilai ekspor turun 11,33 persen. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor nonmigas yang mencapai US$22,16 miliar, sementara ekspor migas mencapai US$1,34 miliar.

Sementara nilai impor Indonesia Maret 2023 mencapai US$20,59 miliar, naik 29,33 persen dibandingkan Februari 2023 atau turun 6,26 persen dibandingkan Maret 2022.

Impor non migas maret 2023 mencapai US$17,57 miliar, sedangkan impor migas mencapai US$3,02 miliar.

"Dalam tiga tahun terakhir pertumbuhan impor bulan Maret selalu naik secara month to month. Kenaikan impor non migas sebesar 30,05 persen pada Maret 2023 terhadap bulan sebelumnya karena ada peran beberapa komoditas," kata Imam.

Komoditas yang dimaksud yaitu besin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (29,45 persen), besi dan baja (45,25 persen), dan mesin serta perlatan mekanis serta bagiannya (15,65 persen).

Related Topics