NEWS

Fokus Hadapi Inflasi, Uni Eropa Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Uni Eropa mulai memangkas subsidi jumbo era Covid-19.

Fokus Hadapi Inflasi, Uni Eropa Pangkas Proyeksi Pertumbuhan EkonomiUni Eropa. (Pixabay/Dusan_Cvetanovic)

by Hendra Friana

12 July 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Para menteri keuangan zona euro mengatakan perjuangan melawan inflasi adalah prioritas meski harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya Komisi Eropa telah menyampaikan ihwal prospek perekonomian yang memburuk di tahun ini.

Pada pertemuan bulanan reguler yang disebut Eurogroup, eksekutif Uni Eropa memberikan pembaruan perkiraan ekonominya dengan menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi 

"Kita bisa memperkirakan beberapa revisi turun, terlebih lagi untuk tahun depan," kata Wakil Presiden Komisi Valdis Dombrovskis di sela-sela pertemuan, seperti dikutip Reuters, Selasa (12/7)

Ia mengatakan "inflasi akan direvisi naik", mengantisipasi substansi perkiraan Komisi, yang akan diumumkan pada Kamis (14/7).

Komisaris ekonomi Paolo Gentiloni memperingatkan bahwa risiko terhadap ekonomi meningkat karena Rusia dapat memotong pasokan gasnya ke Eropa. Dia menambahkan Brussels dapat mengadopsi sejumlah langkah untuk mengurangi tekanan inflasi dari impor gas, termasuk batas harga, meskipun belum ada keputusan yang dibuat mengenai hal itu.

Sebelumnya, pada Mei 2022, Komisi Eropa telah memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk 19 negara Benua Biru dari 4 persen yang diprediksi menjadi 2,7 persen. Sementara di tahun depan, pertumbuhan ekonomi diproyeksi turun menjadi 2,3 persen dari sebelumnya 2,7 persen. 

Koreksi prospek pertumbuhan ekonomi tersebut terutama mempertimbangkan dampak perang di Ukraina pada Uni Eropa.

Inflasi Mei diperkirakan menjadi 6,1 persen untuk tahun ini, yang dengan sendirinya merupakan kenaikan besar dari perkiraan sebelumnya 3,5 persen.

Pengurangan subsidi

Terlepas dari penurunan lebih lanjut dalam pertumbuhan ekonomi, fokus para menteri untuk memerangi inflasi menunjukkan keinginan pemerintah untuk mengurangi stimulus ekonomi besar-besaran yang ditawarkan selama fase akut pandemi Covid-19.

"Prioritasnya adalah menahan inflasi," kata Menteri Ekonomi Spanyol Nadia Calvino kepada wartawan sebelum pertemuan.

Senada, Menteri Keuangan Belanda Sigrid Kaag juga menyebut Inflasi menjadi perhatian utama dan akan tetap pada tingkat tinggi juga tahun depan.

Untuk melawan kenaikan harga-harga, diperkirakan oleh Eurostat sebesar 8,6 persen di tahun ini pada Juni, para menteri mendorong kehati-hatian fiskal.

Nasihat fiskal harus mengakui bahwa "kita telah menjauh dari kebutuhan untuk membantu perekonomian," kata seorang pejabat

"Kebijakan fiskal di semua negara harus bertujuan untuk menjaga keberlanjutan utang," kata 19 menteri dalam pernyataan bersama setelah mereka membahas masalah tersebut pada pertemuan itu, dalam peringatan kepada negara-negara dengan utang tinggi seperti Yunani, Italia dan Prancis.

Pernyataan itu menambahkan bahwa ini akan memfasilitasi tugas kebijakan moneter Bank Sentral Eropa "untuk memastikan stabilitas harga dengan tidak menambah tekanan inflasi". Diskusi tentang sikap fiskal 2023 datang sebelum pemerintah menyiapkan anggaran nasional mereka untuk tahun depan.

Kehati-hatian fiskal harus berarti pemotongan anggaran dan juga memulai reformasi struktural, kata Menteri Keuangan Belgia Vincent Van Peteghem.