NEWS

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi US$102,51 per Barel di April

Permintaan minyak mentah global diprediksi turun tahun ini.

Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi US$102,51 per Barel di AprilShutterstock/Maksim Safaniuk
12 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mematok harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) periode April 2022 sebesar US$102,51 per barel atau turun US$10,99 per barel dari bulan sebelumnya yang di posisi US$113,50 per barel.

Ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 48.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan April 2022 yang diteken pada 9 Mei 2022.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional antara lain kesepakatan di antara negara-negara anggota IEA untuk bergabung dalam rencana Amerika Serikat mengeluarkan cadangan minyak strategisnya sebesar 1 juta BOPD selama enam bulan terhitung Mei 2022 dengan total 180 juta BOPD.

"Selain itu, kegiatan ekspor minyak mentah Rusia masih berlanjut terutama ke wilayah Asia melalui Laut Baltik dan Laut Hitam; lockdown di pusat komersial China, Shanghai, dan Beijing, hingga kebijakan zero-COVID di China mempengaruhi wilayah-wilayah sekitar dan industri manufaktur serta operasional pelabuhan," tulis Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, dikutip Kamis (12/5).

Faktor lainnya adalah perkiraan IMF bahwa pertumbuhan ekonomi global akan mengalami penurunan dan peringatan akan potensi peningkatan inflasi. Kondisi ini dipicu nilai tukar dolar akibat ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga Amerika Serikat, sehingga investor mengalihkan investasi mereka dari pasar komoditas.

Di luar itu, penurunan harga minyak mentah utama pada April 2022 juga dipengaruhi oleh pasokan minyak dunia.

Berdasarkan laporan OPEC pada April 2022, produksi minyak mentah global diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 370 ribu BOPD dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya. Untuk kuartal pertama 2022, produksi OPEC adalah 28,37 juta BOPD, lebih besar 120 ribu BOPD daripada volume call on OPEC untuk pemenuhan kebutuhan minyak global.

Tak hanya itu, pengoperasian kembali fasilitas pengiriman minyak mentah Caspian Pipeline Consortium (CPC) setelah perbaikan yang memakan waktu selama hampir 30 hari akibat cuaca buruk.

Permintaan diperkirakan turun

Hal lainnya terkait dengan ermintaan minyak dunia menurut laporan OPEC pada April 2022 ada penurunan proyeksi permintaan minyak dunia pada 2022 sebesar 400 ribu BOPD menjadi 96,82 juta BOPD dibandingkan proyeksi dalam laporan bulan sebelumnya.

Rystad Energy memproyeksikan rata-rata permintaan minyak mentah dunia tahun ini turun sebesar 825 ribu BOPD menjadi 99,6 juta BOPD.

Sementara terkait stok minyak, berdasarkan laporan mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration) terdapat peningkatan stok minyak mentah komersial Amerika Serikat pada akhir April 2022 sebesar 5,8 juta barel, dibandingkan akhir bulan sebelumnya menjadi 415 juta barel yang disebabkan oleh turunnya pengoperasian kilang minyak Amerika Serikat.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut juga dipengaruhi oleh turunnya impor minyak mentah China yang disebabkan turunnya pembelian minyak mentah oleh kilang-kilang independen akibat rendahnya marjin kilang dan kilang-kilang besar milik pemerintah China sedang dalam periode pemeliharaan berkala.

Berikut data perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada April 2022 dibandingkan Maret 2022:

  • Dated Brent turun sebesar 14,42 dolar AS per barel dari 118,81 dolar AS per barel menjadi 104,39 dolar AS per barel.
  • WTI (Nymex) turun sebesar 6,62 dolar AS per barel dari 108,26 dolar AS per barel menjadi 101,64 dolar AS per barel.
  • Brent (ICE) turun sebesar 6,55 dolar AS per barel dari 112,46 dolar AS per barel menjadi 105,92 dolar AS per barel.
  • Basket OPEC turun sebesar 7,84 dolar AS per barel dari 113,482 dolar AS per barel menjadi 105,64 dolar AS per barel.

Related Topics