NEWS

Kemenhub Prediksi Arus Mudik dan Balik Nataru 2024 Terjadi Dua Sesi

Angkutan barang akan kembali dibatasi.

Kemenhub Prediksi Arus Mudik dan Balik Nataru 2024 Terjadi Dua SesiIlustrasi kepadatan lalu lintas/ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.
09 November 2023

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus mudik/balik pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan terjadi dua sesi.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugiatno, mengatakan puncak arus mudik sesi pertama diperkirakan terjadi pada 22-23 Desember 2023 dan puncak arus balik pada 26-27 Desember 2023.

Sementara, puncak arus mudik kedua diprediksi terjadi pada 29-30 Desember 2023, dan arus balik terjadi pada 1-2 Januari 2024.

Pergerakan orang pada Nataru 2023/2024 diprediksi naik 5 persen, mengacu dari realisasi angkutan Lebaran 2023. Dengan begitu, penumpang diperkirakan mencapai 904.496 orang, roda dua 52.755 unit, roda empat 98.267 unit, bus 12.157 unit, dan truk 55.569 unit.

"Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan antrean kendaraan akan disiapkan kantong parkir, buffer zone untuk kendaraan penumpang, truk dan terminal kargo. Selain itu, juga direncanakan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang saat periode libur nanti," kata Hendro dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (9/11).

Ditjen Perhubungan Darat bersama Anggota Komisi V DPR RI dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menggelar Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Nataru pada 2 November lalu untuk meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan dan mengantisipasi lonjakan arus liburan Nataru 2023/2024, .

Persiapan sarana dan prasarana tersebut dilakukan terutama dalam bidang transportasi penyeberangan di Ketapang-Gilimanuk.

"Ada kemungkinan orang berwisata menyeberang ke Bali sehingga kita harus antisipasi lonjakan. Kedua, kita harus mengevaluasi apa yang sudah kita kerjakan tahun lalu untuk meningkatkan pelayanan kita menjadi lebih baik,” ujar Hendro.

Menurutnya, kecepatan waktu pemberangkatan kapal harus dievaluasi, sehingga pelayaran dapat dilakukan tepat waktu dan aman. Selain itu, harus dibuat skema layanan yang lebih padat ketika peak season.

"Kerja sama yang baik antar stakeholder harus dikerjakan, jadi ketika terjadi antrean sudah ada rekayasa lalu lintas, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar pelabuhan tidak terganggu antrean panjang," jelasnya.

Layanan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk

Sementara itu, untuk alternatif kendaraan truk yang akan menyeberang ke Gilimanuk, disiapkan Dermaga Bulusan yang rencananya dikhususkan untuk Long Distance Ferry (LDF). Kesiapan sarana dan prasarana Lintas Ketapang-Gilimanuk meliputi 49 unit kapal siap operasi dan 7 pasang dermaga meliputi :

  • Pelabuhan Ketapang : 3 MB, 1 Ponton dan 3 Plengsengan;
  • Pelabuhan Gilimanuk : 3 MB, 1 Ponton dan 3 Plengsengan.

Pada kesempatan sama, anggota komisi V DPR RI, Sumail Abdullah,mengatakan pelayanan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk mesti diperhatikan karena merupakan pelabuhan kedua terbesar setelah Pelabuhan Merak-Bakauheni. Untuk antisipasi peningkatan pergerakan, Ia mengatakan harus ada kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.

"Dimulai dari peningkatan layanan Ferizy, paling tidak ada satu opsi lain untuk memesan tiket. Mungkin bisa dibuka lagi layanan yang bisa membantu pemesanan tiket, tapi masih dalam koordinasi layanan ASDP," ujarnya.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, mengatakan layanan angkutan penyeberangan ke depanya akan terus ditingkatkan, terutama dalam hal ticketing.

"Kami sedang proses bekerja sama dengan salah satu platform untuk pembelian tiket sehingga ke depan kemungkinan tiket bisa dipesan tidak hanya melalui Ferizy. Selain itu, akan dikembangkan juga sistem pemesanan tiket yang nantinya dilakukan berdasarkan radius jarak," kata Ira.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.