Harga Saham Naik-Turun, Prabowo: Pangan Paling Utama

Jakarta, FORTUNE - Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya ketahanan pangan di tengah fluktuasi pasar saham. Menurutnya, selama kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi, kondisi negara akan tetap stabil.

"Harga saham bisa naik turun, tapi yang utama adalah pangan harus aman. Jika pangan terjaga, maka negara pun aman," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, Jumat sore (21/3).

Menurutnya, ketersediaan pangan nasional selama Ramadan dan menjelang Idulfitri dalam kondisi aman dan terkendali. Selama bertahun-tahun, Indonesia selalu dihadapkan pada kekhawatiran akan ketergantungan impor pangan. Namun, tahun ini produksi dalam negeri menunjukkan hasil yang baik.

"Saya terus memantau harga-harga di pasaran, dan hingga saat ini masih terkendali. Beberapa waktu lalu, harga cabai rawit memang sempat naik, tapi sekarang sudah mulai turun," katanya.

Prabowo bahkan berkelakar mengenai konsumsi makanan pedas.

"Saran saya, jangan terlalu banyak makan pedas. Waktu muda, saya suka yang pedas, tapi sekarang dokter melarang. Yang muda-muda silakan saja," ujarnya.

Lebih lanjut, Prabowo menekankan bahwa ketahanan pangan jauh lebih penting ketimbang fluktuasi pada pasar saham.

"Harga saham turun hanya membuat beberapa orang stres. Saya lihat Maruarar (Menteri Perumahan Rakyat) dan Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), misalnya. Tapi Budiman (Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan) tenang-tenang saja karena dia tidak punya saham," kelakarnya sembari menyinggung nama beberapa tokoh yang hadir.

Pada perdagangan Selasa (18/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh di atas 6 persen ke level 6.084, dan ini adalah penurunan terdalam sejak pandemi Covid-19 pada 2020. Buntutnya, BEI harus menghentikan sementara perdagangan saham (trading halt).

Setelah perdagangan dibuka kembali pada pukul 11:49 WIB, IHSG sempat menyentuh level 6.011 sebelum akhirnya mengakhiri sesi I perdagangan pada posisi 6.076.

Prabowo mengapresiasi kerja keras seluruh pihak di sektor pangan dan pertanian yang telah berkontribusi menjaga stabilitas harga dan produksi.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah bekerja keras. Kita harus bersyukur karena upaya ini membuahkan hasil," katanya.

Ia turut menyoroti keberhasilan program makan siang gratis, yang kini telah menjangkau 38 provinsi dengan lebih dari 2 juta penerima manfaat. Meski mengaku belum sepenuhnya puas dengan capaian ini, Prabowo memahami program tersebut telah berjalan dengan sangat cepat.

"Dalam tiga bulan, program ini akan mencapai 3 juta penerima manfaat," ujarnya.