Jakarta, FORTUNE - Pemerintah mencatatkan adanya lonjakan pergerakan penumpang pesawat selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025. Sejak dimulai pada 18 Desember hingga 25 Desember 2024, jumlah pergerakan penumpang pesawat secara akumulatif mencapai 1.839.552 orang, meningkat 2,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Puncak pergerakan terjadi pada 22 Desember 2024, dengan jumlah penumpang domestik dan internasional mencapai 301.488 orang, naik 3,92 persen dari puncak pergerakan tahun sebelumnya yang mencapai 290.102 orang. Angka ini diproyeksikan masih akan terus bertambah hingga masa angkutan Nataru berakhir pada 5 Januari 2025.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Budi Rahardjo, mengatakan kenaikan tersebut didorong oleh kebijakan pemerintah yang memberikan diskon harga tiket pesawat sebesar 10 persen selama 16 hari masa Nataru.
“Pemerintah menurunkan harga tiket pesawat untuk mengurangi beban masyarakat. Efeknya dapat terlihat dari data pergerakan penumpang,” kata Budi dalam keterangannya, Jumat (27/12).
Berbanding terbalik dengan angkutan udara, sejumlah moda transportasi lainnya mengalami penurunan jumlah penumpang. Berdasarkan data Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, moda transportasi jalan mengalami penurunan akumulatif hingga 30 persen, dengan jumlah penumpang 89.363 orang.
Sementara itu, moda penyeberangan turun 32 persen, dengan total 1.036.943 penumpang hingga 26 Desember 2024 pukul 06.00 WIB.