Indef: Pertumbuhan Industri Era Jokowi Lebih Rendah Dibandingkan SBY

Jakarta, FORTUNE - Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Berly Martawardaya, mengatakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan non-migas Indonesia dalam era Presiden Joko Widodo lebih rendah ketimbang zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berdasarkan data yang diolah lembaganya, PDB industri pengolahan pada kurun 2004–2009 dan 2009–2014 masing-masing 5,10 persen dan 6,10 persen. Sementara pada kurun 2014–2019 dan 2019–2022 masing-masing 4,70 persen dan 2,10 persen.
"Kategorisasi ini cukup menarik. Selama masa kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo itu, pertumbuhan PDB industri nonmigas cenderung turun walaupun katakanlah di 2020-2022 terkena Covid-19," ujarnya dalam seminar bertajuk "Menolak Kutukan Deindustrialisasi", Selasa (8/8).
Meski demikian, dari segi kontribusi terhadap ekspor, industri pengolahan dalam era Presiden Jokowi masih lebih tinggi.