Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Indonesia Bidik Sudan Jadi Hub Ekspor Perikanan ke Afrika

Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini bertemu dengan Duta Besar Republik Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali di Jakarta (Dok. KKP)

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan Republik Sudan sebagai pusat distribusi produk perikanan Indonesia ke pasar Afrika. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperluas pasar dan mempererat kerja sama ekonomi melalui pengiriman produk perikanan berkualitas tinggi ke berbagai negara di benua tersebut.

Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP, Ishartini, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Sudan terkait penjaminan mutu dan ekspor hasil perikanan.

"Sudan memiliki historis hubungan bilateral yang erat dengan Indonesia, dan yang tidak kalah penting Sudan membuka peluang pasar bagi perikanan darat Indonesia seperti catfish, tilapia, gurameh dan seterusnya,” ujar Ishartini dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Rabu (19/3).

Ia juga menyampaikan bahwa telah dilakukan pertemuan dengan Duta Besar Republik Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali, guna membahas potensi pasar produk perikanan air tawar serta ketertarikan Sudan terhadap obat dan pakan ikan.

"Tentunya ini peluang yang harus segera kita analisa untuk diversifikasi ekspor dari sektor kelautan dan perikanan,” katanya.

Secara geografis, Sudan memiliki posisi strategis sebagai pusat distribusi bagi negara-negara tetangganya yang tidak memiliki wilayah laut atau dikenal sebagai land-lock countries. Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, Sudan berperan sebagai pintu masuk logistik, termasuk produk perikanan.

"Saat diskusi kemarin Pak Dubes sampaikan bahwa Sudan ini seperti lokomotif bagi negara-negara di sekitarnya, peluang pasar perikanan sangat besar hanya saja memang eksportir perlu inisiatif untuk memulai penetrasi pasar Sudan dan sekitarnya,” ujar Ishartini.

Peningkatan kapasitas penjaminan mutu

Selain membahas peluang ekspor perikanan Indonesia ke Sudan, pertemuan ini juga menyoroti kerja sama dalam peningkatan kapasitas penjaminan mutu di sektor perikanan. Sudan menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama dalam pelatihan Inspektur Mutu serta manajemen dan operasionalisasi sistem inspeksi dari hulu ke hilir.

Menurut Ishartini, Sudan memiliki wilayah laut yang terus berkembang di sektor perikanan, sehingga pihaknya menyambut baik usulan kerja sama dalam penguatan kapasitas penjaminan mutu sesuai tugas dan fungsi Badan Mutu KKP.

"Tidak berapa lama lagi mereka akan menyampaikan usulan kerja sama secara resmi kemudian kita akan bahas bersama otoritas kompeten di sana terkait pembentukan kerja sama,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan bahwa kerja sama di bidang kelautan dan perikanan diharapkan dapat memberikan keuntungan dan kemajuan bagi kedua negara.

Potensi sektor kelautan dan perikanan Indonesia sangat besar, baik melalui diversifikasi produk maupun perluasan akses pasar global. Selain itu, kualitas menjadi faktor utama yang harus dijaga guna memastikan ekspor perikanan Indonesia tetap diterima secara konsisten di pasar internasional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us