Indonesia Butuh Pasokan Listrik Baru untuk Capai Target Prabowo

Intinya sih...
- Indonesia memerlukan tambahan pasokan listrik hingga 71 GW untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
- Rencana RUPTL PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2034 mencakup pembangunan kapasitas pembangkit baru sebesar 71 GW, dengan 60 persen dilakukan oleh sektor swasta.
- Tantangan utama dalam pengembangan energi terbarukan adalah infrastruktur transmisi yang belum mampu mendukung distribusi daya dari lokasi-lokasi potensial pembangkit energi terbarukan.
Jakarta, FORTUNE - Indonesia memerlukan tambahan pasokan listrik untuk memenuhi target ambisius Presiden Prabowo Subianto mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Untuk mendukung pencapaian tersebut, pemerintah berencana meningkatkan kapasitas listrik nasional sebesar 71 gigawatt (GW) melalui pengembangan jaringan transmisi baru yang dapat mendukung pembangkit energi terbarukan, dengan partisipasi signifikan dari investor swasta.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) periode 2025-2034 mencakup pembangunan kapasitas pembangkit baru sebesar 71 GW, didukung jaringan transmisi sepanjang 48.000 kilometer sirkuit, yang setara dengan 8.000 kilometer jalur lurus. Upaya ini akan menjadi langkah besar untuk memperkuat infrastruktur kelistrikan nasional.