InJourney Targetkan Kontribusi Pariwisata ke PDB Meningkat 6%

Jakarta, FORTUNE - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, holding BUMN yang bergerak di sektor aviasi dan pariwisata, berusaha meningkatkan sumbangan industri pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dari 4,1 persen menjadi 6 persen pada tahun 2029.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menjelaskan bahwa pencapaian target tersebut dilakukan melalui sinergi antara enam anak usaha, yakni InJourney Airports, InJourney Aviation Services, InJourney Destination Management, InJourney Tourism Development Corporation, InJourney Hospitality, dan InJourney Retail.
“Sejak awal berdiri, InJourney telah menjalankan berbagai strategi pengembangan untuk sektor aviasi dan pariwisata nasional,” ungkap Maya, dikutip Kamis (20/3).
Sejumlah upaya dilakukan, termasuk pengembangan PT Angkasa Pura Indonesia (API) atau InJourney Airports. Saat ini InJourney Airports mengelola 37 bandara di seluruh Indonesia. Transformasi perusahaan dijalankan melalui langkah-langkah strategis yang bertujuan meningkatkan kesehatan finansial serta profitabilitas melalui perbaikan layanan, perubahan model bisnis, dan peningkatan kualitas operasional.
Menjelang Idul Fitri, API melakukan pembaruan di Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan menyediakan Terminal 2F khusus untuk penerbangan haji dan umrah. Terminal seluas hampir 44 ribu meter persegi ini mampu menampung hingga 12 juta penumpang per tahun. Selain itu, kapasitas di Terminal 1B juga ditingkatkan dari 3 juta menjadi 7,7 juta penumpang per tahun guna memberikan kenyamanan lebih bagi para pelancong.
Pengembangan KEK Kesehatan di Bali
Di bidang pengelolaan destinasi, InJourney berupaya meningkatkan infrastruktur wisata, mempromosikan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), serta menghadirkan inovasi guna menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih menarik bagi wisatawan domestik dan internasional.
Salah satu proyek utama adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika serta KEK Kesehatan Sanur, yang dirancang untuk menghadirkan fasilitas layanan kesehatan bertaraf internasional sebagai bagian dari konsep medical & wellness tourism. KEK Sanur akan dilengkapi dengan berbagai sarana, termasuk hotel bintang lima dan resor seperti The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel, serta Convention Center seluas 3.750 meter persegi yang mampu menampung 5.000 orang.
Revitalisasi Candi Borobudur, TMII, dan Sarinah
InJourney juga tengah mengembangkan rencana penataan ulang Candi Borobudur untuk menjadi destinasi wisata spiritual. Program ini mencakup pengelolaan ulang, perbaikan akses masuk dan keluar, pembangunan pusat meditasi, serta penyesuaian Koefisien Dasar Bangunan (KDB) di sekitar kawasan candi menjadi kurang dari 4 persen sesuai rekomendasi UNESCO agar kawasan ini tetap mengedepankan prinsip ramah lingkungan.
Revitalisasi besar juga telah dilakukan di Sarinah pada 2022 dan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 2023. Setelah mengalami transformasi, Sarinah kini berfungsi tidak hanya sebagai pusat perbelanjaan, tetapi juga sebagai ruang kolaborasi komunitas dan etalase bagi produk lokal unggulan yang mencerminkan budaya Indonesia.
Sementara itu, TMII direvitalisasi dengan empat pilar utama: inklusivitas, kecerdasan, keberlanjutan, dan budaya. Berkat pembaruan ini, TMII menjadi destinasi favorit keluarga, dengan jumlah pengunjung selama libur Natal dan Tahun Baru 2024 mencapai 300 ribu orang, meningkat 62,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“InJourney berkomitmen untuk menjadi ekosistem unggulan dalam sektor aviasi dan pariwisata dengan mengedepankan keberlanjutan serta mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial budaya, lingkungan, dan masa depan,” kata Maya.