Kementerian ESDM: Ada 3.120 Pekerja Asing di Smelter

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencat jumlah tenaga kerja asing (TKA) di fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter mencapai 3.120 orang di tahun ini. Meski demikian, jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan tenaga kerja Indonesia yang mencapai 23.857 orang.
"Ini yang dapat menjadi perhatian kita semua. Jadi untuk IUP OPK (Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus) pengolahan pemurnian atau smelter perbandingannya antara tenaga kerja Indonesia dan asing secara keseluruhan kira-kira 1 banding 8," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin di Komisi VII, Rabu (10/11).
Lebih lanjut, khusus untuk smelter nikel, Ridwan mengakui jumlah tenaga asing memang relatif lebih banyak. Jumlah tenaga kerja Indonesia di fasilitas smelter mencapai 21.691 orang, sementara jumlah tenaga asingnya mencapai 3.054 orang.
"Mudah-mudahan bisa menjadi penjelasan bagi publik perbandingan tenaga kerja yang tersedia. Namun hendaknya kita terus berusaha mengurangi jumlah TKA sambil terus meningkatkan jumlah TKI yang kompeten di bidang ini," terangnya.
Untuk mengurangi jumlah TKA di sektor minerba, Ridwan mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah upaya mulai dari pemetaan kompetensi perguruan tinggi, kajian link and match kebutuhan industri dengan SDM yang tersedia, hingga penguatan kerja sama dengan lembaga pendidikan mulai dari akademi, politeknik pertambangan, hingga sekolah vokasi.
"Kami juga melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dan penyediaan beasiswa antara lain LPDP," ucap mantan Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut.