Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi Bank BJB

Ridwan Kamil Saat menutup acara Business Review Semester II Tahun 2021 Bank BJB di Hotel Sofitel, Nusa Dua Bali, Senin (17/1/2022)/Dok Pemprov Jabar
Intinya sih...
  • KPK melakukan penggeledahan rumah Ridwan Kamil terkait dugaan korupsi Bank BJB di Bandung.
  • KPK akan menetapkan 5 tersangka kasus dugaan korupsi dana iklan pada bank daerah tersebut.
  • BPK menemukan penyimpangan dana iklan Bank BJB sebesar Rp341 miliar, dengan nilai yang diterima media jauh lebih kecil dibandingkan yang dialokasikan Bank BJB.

Jakarta, FORTUNE - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan penggeledahan salah satu rumah milik mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) di Bandung. Penggeledahan oleh tim penyidik KPK ini dilakukan terkait dugaan korupsi dana iklan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB).

“Betul, penyidik melakukan kegiatan penggeledahan (rumah RK) dalam rangka perkara bank daerah. Kalau sudah selesai, kita akan update terkait perkara tersebut,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto kepada Media di Gedung Merah Putih KPK Jakarta, Senin (10/3).


.

KPK akan tetapkan 5 tersangka kasus Bank BJB

Ilustrasi Kantor Cabang Bank BJB/Dok Bank BJB

Pada kesempatan tersebut, Tessa juga menyatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya bakal menetapkan dan mengumumkan lima tersangka kasus dugaan korupsi dana iklan pada bank daerah tersebut.

“Untuk lengkapnya nanti sebagaimana saya sampaikan, akan disampaikan secara resmi minggu ini, kemungkinan hari Kamis atau hari Jumat,” ujar Tessa.

Seperti diketahui sebelumnya, KPK juga telah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) pada 27 Februari 2025 untuk mendalami dugaan kasus korupsi BUMD ini.

Ini kronologi dugaan korupsi iklan Bank BJB

ilustrasi Gedung KPK (kpk.go.id)

Dugaan kasus korupsi ini bermula saat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan penyimpangan dana iklan Bank BJB pada periode periode 2021-2023. Dalam laporan yang diterbitkan BPK pada Maret 2024, Bank BJB mengalokasikan anggaran belanja iklan sebesar Rp341 miliar melalui enam perusahaan agensi perantara. 

Namun, dugaan korupsi ini timbul ketika nilai yang diterima media dalam sebuah laporan justru jauh lebih kecil dibandingkan yang dialokasikan Bank BJB. Laporan itu mencatatkan bahwa Bank BJB diduga melakukan korupsi mark-up atau peningkatan harga iklan hingga Rp200 miliar yang diduga mengalir ke petinggi Bank BJB hingga pihak terkait lainnya.

Selang beberapa hari setelah Sprindik diterbitkan, Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, mengundurkan diri pada 4 Maret 2025 karena alasan pribadi. Tim Fortune Indonesia juga sempat berupaya menghubungi Yuddy, namun tidak dapat jawaban. Belum diketahui pasti alasan utama dibalik pengunduran diri Pria jebolan Bank Mandiri tersebut.

Terlepas dari kasus tersebut, kinerja dari Bank BJB dinilai cukup cemerlang. Bank BJB menjadi bank daerah yang mampu bersaing dengan bank konvensional lainnya. Bahkan, pada September 2024 aset bank ini mampu mencapai Rp201 triliun dan menjadi bank dengan aset tertinggi untuk kategori BPD.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us