KTT G20 Memang Akan Sepenting Apa?

Jakarta, FORTUNE - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara G20 akan berlangsung di Bali pada Selasa dan Rabu (15-16 November). Pertemuan tahunan negara-negara perekonomian besar dunia ini tentu saja dibayangi oleh kehadiran Rusia, yang kini tengah berperang dengan Ukraina. Meski presidennya, Vladimir Putin, urung hadir, tapi dia diwakili oleh menteri luar negeri dengan jam terbang tinggi, Sergei Lavrov.
G20 terdiri dari 19 negara plus Uni Eropa dan menyumbang nyaris dua per tiga pada total penduduk dunia, 85 persen PDB dunia global, dan 75 persen perdagangan dunia.
Pada 2022, ada 20 anggota kelompok: Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Korea Selatan, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Apa masalah pokok yang dibicarakan?
Selain pidato kunci dari para pemimpin dunia, KTT akan menggelar pembicaraan bilateral dengan latar belakang ketegangan dunia seperti invasi atas Ukraina, perekonomian bergejolak, krisis iklim, program nuklir Korea Utara, dan ambisi global Cina.
Bagi para pemimpin kelompok tersebut, pertemuan ini akan menjadi yang terbesar sejak wabah Covid-19 merebak. Indonesia sebagai tuan rumah menetapkan agenda yang berfokus pada pemulihan ekonomi dari pandemi, langkah kesehatan global, dan energi berkelanjutan.
Apa saja yang menarik untuk disimak?
Menurut koran Inggris, The Guardian, pertemuan antara Amerika Serikat dan Cina layak diperhatikan. Pasalnya, Presiden AS, Joe Biden, yang memiliki modal capital lebih besar setelah Pemilihan Umum Sela lalu, akan menetapkan batasan dalam hubungan AS-Cina dalam kaitannya dengan persaingan dan hidup berdampingan.
Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan Biden kemungkinan akan "sangat lugas dan tanpa tedeng aling-aling" dengan Presiden Cina, Xi Jinping.
Siapa lagi yang bakal hadir?
Biden akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, untuk kali pertama pada Rabu. Sunak juga dijadwalkan bertemu dengan putera mahkota Kerajaan Arab Saudi, Muhammad bin Salman.
Pemimpin dunia lain yang bakal hadir adalah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Argentina Alberto Fernandez, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.