Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan Indonesia mendapatkan kontrak ekspor US$10 miliar dari ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang digelar tahun ini. Ketika ajang ini belum dibuka saja, Indonesia telah mencatatkan kontrak ekspor US$1,5 miliar.
“Kementerian Perdagangan yakin selesai pameran ini mudah-mudahan kita bisa dapat kontrak dari hasil ekspor ini mudah-mudahan kita bisa mencapai US$10 miliar,” kata dia di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai City, Tangerang, Rabu (19/10).
Acara fisik TEI 2022 digelar pada 19-23 Oktober 2022, dan pameran online berlangsung hingga 19 Desember 2022. Produk yang ditampilkan terbagi dalam tujuh zona kategori: manufaktur, aksesori-fesyen-kecantikan, kesehatan dan peralatan medis, mebel, dekorasi, jasa digital, serta makanan dan minuman.
"Perusahaan besar, tapi 30 persen kami alokasikan untuk UMKM. Jadi kalau stan banyak UMKM memang harus ada UMKM," ujar Zulhas.
Dalam TEI tahun ini, angka transaksi yang ditargetkan Kemendag lebih besar dari ajang TEI pada tahun-tahun sebelumnya. Pada 2019, transaksi yang diperoleh dari TEI mencapai US$9,29 miliar, lalu pada 2020 mencapai US$1,3 miliar, dan 2021 hanya US$6,06 miliar.
Ajang ini turut menargetkan pasar ekspor non-tradisional seperti Afrika dan Timur Tengah demi mengantisipasi perlambatan ekonomi.
“Afrika itu lebih 1 miliar orangnya: makan, pakai baju, belanja, punya uang. Oleh karena itu, kita mulai menyerbu Afrika sekarang," ujarnya.