Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Meski BI Rate Ditahan 5,75%, BI Sebut Masih Ada Ruang Pemangkasan

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (Dok. Bank Indonesia)
Intinya sih...
  • BI tetap membuka peluang bagi penurunan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.
  • Bulan lalu, BI menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin karena pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi bakal lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi pada Desember 2024.

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75 persen.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Februari 2025, Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan langkah tersebut diambil demi menjaga laju inflasi pada 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam target pemerintah, yakni 2,5 persen dengan toleransi plus minus 1 persen.

Meski demikian, BI tetap membuka peluang penurunan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini. Menurutnya, kebijakan suku bunga BI dirumuskan berdasarkan proyeksi inflasi ke depan serta pertumbuhan ekonomi domestik.

"Kami tetap melihat ruang penurunan BI rate lebih lanjut. Intinya, arahnya ada," kata Perry

Jika Bank Indonesia menyatakan ada ruang pemangkasan suku bunga, itu berarti BI memandang tingkat inflasi masih rendah, dan tetap ada dukungan bagi pertumbuhan ekonomi.

Namun, waktu yang tepat untuk menurunkan suku bunga tetap menimbang faktor dinamika global, serta prospek pertumbuhan ekonomi 2025 berdasarkan data terbaru.

Ia pun menyoroti beberapa faktor yang akan dipertimbangkan, termasuk dampak perubahan global terhadap ekspor, pengaruh kebijakan ekonomi yang mendorong pertumbuhan, serta efisiensi fiskal.

Bulan lalu Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dari sebelumnya 6 persen.

Perry menyatakan saat itu merupakan waktu yang tepat menurunkan suku bunga, sebab BI menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi bakal lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi pada Desember 2024, sehingga diperlukan stimulus melalui suku bunga lebih rendah.

Otoritas moneter itu juga memutuskan suku bunga deposit facility sebesar 5 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 6,50 persen.

Menurut lembaga tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 mencapai 5,02 persen, terutama karena mendapat dorongan dari permintaan domestik, sejalan dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga dan tetap baiknya investasi.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us