Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$35,34 miliar sepanjang 2021. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, posisi surplus tersebut merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
"Kalau dibandingkan dengan 2020, 2019, bahkan hingga 2016, neraca perdagangan pada 2021 merupakan yang paling tinggi, 5 tahun terakhir ini,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (17/1).
Margo menyampaikan, nilai ekspor sepanjang tahun lalu mengalami peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan periode 2020. Totalnya mencapai US$231,54 miliar, atau naik sebesar 41,88 persen.
Ekspor nonmigas menyumbang 94,7 persen dari total ekspor yakni mencapai US$219,27 miliar atau naik 41,52 persen. Adapun share ekspor nonmigas terbesar di tahun lalu adalah bahan bakar mineral sebesar US$32,84 miliar (14,98 persen) serta lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$32,83 miliar (14,97 persen).
Margo berharap surplus perdagangan bisa kembali berlanjut pada tahun ini. “Kinerja ekspor tahun lalu cukup menggembirakan. Semoga tren ini juga terjadi pada 2022 dan harapannya berdampak pada pemulihan ekonomi,” imbuhnya.