Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, meresmikan Sekretariat JETP di Kementerian ESDM. (dok. Kementerian ESDM)

Jakarta, FORTUNE - Sekretariat JETP memperkirakan penambahan kapasitas energi baru terbarukan (EBT) sebesar 52,2 GW akan menciptakan 383.000 lapangan kerja baru antara 2023-30. Hal tersebut tertuang dalam rancangan dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) 2023 yang disusun sekretariat.

Estimasi tersebut mengacu pada sejumlah penelitian, salah satunya International Climate Initiative (2019) yang menyebut bahwa penggantian energi batu bara dengan energi surya (PLTS) atau angin (PLTA) rata-rata akan menciptakan lapangan kerja lebih dari dua kali lipat untuk tiap megawatt listrik yang dihasilkan.

Efek positif serupa terhadap ketenagakerjaan juga dapat berlaku untuk kasus Indonesia.

Studi Global Green Growth Institute (2020) menyimpulkan bahwa semua teknologi energi terbarukan yang dianalisis dapat memberikan hasil yang lebih tinggi dalam bentuk pekerjaan per GWh listrik yang dihasilkan oleh kapasitas baru dibandingkan dengan batu bara.

Dengan menggunakan skenario Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2019-2038 sebagai skenario referensi (yang menargetkan 43 GW kapasitas EBT terpasang pada tahun 2030), studi tersebut memperkirakan bahwa PLTA menghasilkan 3,8 kali lebih banyak pekerjaan per output listrik dibandingkan batu bara.

"Diikuti oleh pembangkit listrik mikro hidro (PLTMH) sebanyak 3,2 kali lebih banyak dari batu bara, dan panas bumi (PLTP) serta (PLTS) masing-masing sebanyak 2,8 dan 2,5 kali lebih banyak pekerjaan per GWh dibandingkan batu bara," demikian dokumen tersebut.

<h2>Pekerjaan baru dari pembangunan transmisi</h2>

Editorial Team

Tonton lebih seru di