Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Puncak Arus Mudik Diprediksi 28 Maret, Menhub Ingatkan Ini ke Pemudik

antarafoto-menhub-pantau-arus-mudik-di-pelabuhan-merak-1742809510.jpg
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (kedua kiri) bersama Dirut Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono (kiri) mengamati layar pantauan kamera CCTV saat memantau arus mudik di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (23/3). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Intinya sih...
  • Menteri Perhubungan menganjurkan pemudik memanfaatkan kebijakan Work from Anywhere (WFA) dan melakukan perjalanan lebih awal.
  • Perjalanan mudik lebih awal diharapkan dapat mengurangi kemacetan, memberikan kenyamanan, dan meningkatkan keselamatan bagi para pemudik.

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kebijakan Work from Anywhere (WFA) alias bekerja dari mana saja sebagai peluang melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025 dengan lebih awal.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurai potensi kemacetan parah yang diprediksi akan terjadi menjelang Idulfitri mendatang.

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, mengatakan puncak arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan akan terjadi pada 28 Maret 2025. Melalui fleksibilitas yang ditawarkan oleh kebijakan WFA, masyarakat memiliki kesempatan emas memulai perjalanan pulang kampung beberapa hari sebelum tanggal krusial tersebut.

"Kebijakan WFA merupakan peluang yang baik bagi masyarakat untuk mengatur waktu mudik mereka dengan lebih fleksibel. Kami sangat menganjurkan melakukan perjalanan mudik lebih awal, yang ini akan membantu mengurai kepadatan di jalan tol, jalur arteri, dan juga di simpul-simpul transportasi seperti pelabuhan dan terminal," kata dia dalam keterangannya, Senin (24/3).

Perjalanan mudik yang dilakukan lebih awal akan memberikan sejumlah keuntungan signifikan bagi para pemudik. Selain terhindar dari tekanan dan kerumunan yang sering kali terjadi saat puncak arus mudik, pemudik juga berkesempatan untuk beristirahat lebih banyak selama perjalanan, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan.

Dengan berangkat lebih awal, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan dalam memilih moda transportasi yang diinginkan, seperti kereta api, pesawat, maupun bus. Ketersediaan jadwal dan tempat duduk pun akan lebih banyak, sehingga pemudik dapat menghindari risiko kehabisan tiket yang kerap terjadi menjelang puncak mudik.

Dudy optimistis bahwa dengan pemanfaatan kebijakan WFA dan kesadaran masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal, distribusi volume kendaraan dapat menjadi lebih merata.

Kementerian Perhubungan sendiri telah melakukan berbagai persiapan matang untuk menghadapi potensi lonjakan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Namun, partisipasi aktif dari masyarakat dengan merencanakan dan melaksanakan mudik lebih awal akan menjadi kontribusi sangat berharga dalam menciptakan perjalanan lebih kondusif bagi semua pihak.

Kemenhub juga telah menjalin kerja sama yang erat dengan berbagai pihak terkait, mulai dari lintas kementerian, kepolisian, TNI, dinas perhubungan daerah, hingga berbagai instansi lainnya. Sinergi ini bertujuan untuk memantau secara ketat kondisi lalu lintas dan memberikan solusi cepat serta tepat jika terjadi potensi gangguan selama masa mudik Lebaran.

Dudy mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas dan memperhatikan aspek keselamatan selama perjalanan mudik. Pemudik diharapkan mempersiapkan kendaraan dengan baik, membawa perlengkapan yang diperlukan, serta memastikan kondisi fisik tetap prima untuk mendukung perjalanan yang aman dan nyaman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us