Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
DIPHA PRESS PHOTOS 2024-2.jpg
Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat terpilih sebagai paus ke-267 (Dok. YouTube/Vatican News)

Intinya sih...

  • Kardinal Prevost terpilih sebagai Paus Leo XIV pada 8 Mei 2025.

  • Terpilihnya Paus baru disambut dengan sukacita dan berakhirnya proses konklaf yang dimulai setelah wafatnya Paus Fransiskus.

  • Paus Leo XIV merupakan paus pertama dari Amerika Serikat dan berasal dari Ordo Santo Agustinus.

Jakarta, FORTUNE - Vatikan menyambut pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang baru. Kardinal Robert Francis Prevost, yang berasal dari Amerika Serikat dan berusia 69, resmi terpilih sebagai Paus ke-267 pada Kamis sore, 8 Mei 2025, waktu Vatikan. Terpilihnya sosok ini disambut dengan sukacita dan dentang lonceng gereja menyusul kemunculan asap putih yang ditunggu dari cerobong Kapel Sistina, penanda mufakat konklaf telah tercapai.

Asap putih itu muncul setelah tiga putaran pemungutan suara, demikian laporan Vatican News, menandai berakhirnya proses konklaf yang dimulai Rabu (7/5), usai Paus Fransiskus wafat pada 21 April lalu.

Dalam dua putaran sebelumnya, cerobong yang sama mengeluarkan asap hitam, pertanda belum ada nama yang meraih mayoritas suara. Namun, sore itu, ribuan umat Katolik dari berbagai sudut dunia yang memadati Lapangan Santo Petrus langsung bersorak bahagia. Tayangan langsung Vatican Media memperlihatkan kerumunan mengibarkan bendera beragam negara, termasuk Italia, Argentina, Kanada, Irlandia, dan Monako.

Ketika akhirnya tampil di balkon utama Basilika Santo Petrus, Robert Francis Prevost menerima sambutan meriah. Dalam kesempatan bersejarah itu, ia mengumumkan akan menggunakan nama Paus Leo XIV. Dilansir The National, nama tersebut dipilih untuk merefleksikan arah dan karakter kepemimpinan gereja di bawah jabatannya.

Pemilihan ini pun mencatatkan sejarah baru: Leo XIV bukan hanya paus pertama dari Amerika Serikat, tetapi juga paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Ordo Santo Agustinus.

Konklaf yang memilih Paus baru ini diikuti oleh 133 kardinal pemilih dari seluruh dunia, termasuk lebih dari 80 orang yang penunjukannya dilakukan langsung oleh mendiang Paus Fransiskus. Suasana selama konklaf berlangsung penuh kekhidmatan. Kardinal-kardinal dari 70 negara memasuki Kapel Sistina dengan doa dan litani, memohon bimbingan Roh Kudus demi kelancaran proses penting ini.

Latar Belakang Paus Leo XIV

Prevost sendiri bukan nama asing di lingkungan internal gereja. Sebelum terpilih sebagai Paus, ia menghabiskan sebagian besar masa tugasnya sebagai misionaris di wilayah Amerika Selatan. Baru-baru ini, ia memegang posisi penting sebagai Kepala Dikasteri untuk Uskup di Vatikan, lembaga yang krusial dalam proses penunjukan uskup di seluruh dunia. Banyak pihak menaruh harapan agar ia mampu melanjutkan visi dan misi yang telah dijalankan oleh Paus Fransiskus sebelumnya.

Pengabdiannya di Peru mencakup lebih dari satu dekade pelayanan di Trujillo. Setelah itu, ia ditunjuk sebagai Uskup Chiclayo, kota lain di negara yang sama, sebuah wilayah pelayanan yang ia emban sejak 2014 hingga 2023.

Dalam wawancara oleh Vatican News tak lama setelah ia menjabat sebagai Kepala Departemen Uskup, Prevost menyatakan: "Saya masih menganggap diri saya seorang misionaris. Panggilan saya, seperti panggilan setiap orang Kristen, adalah menjadi misionaris, untuk mewartakan Injil di mana pun seseorang berada."

Prevost juga pernah memimpin Ordo Santo Agustinus, sebuah ordo religius yang dikenal dengan penekanan kuat pada kehidupan komunitas, doa bersama, dan pelayanan kepada sesama. Menurut laman agustinian.org, sebagai anggota Ordo Santo Agustinus, Paus Leo XIV membawa ajaran dan semangat Santo Agustinus.

Santo Agustinus, seorang teolog dan filsuf berpengaruh dari abad ke-4 hingga ke-5, menekankan bahwa kasih karunia Tuhan adalah dasar keselamatan. Dalam karya-karyanya seperti Confessiones dan De Civitate Dei, Agustinus menegaskan bahwa gereja harus berperan sebagai komunitas yang saling mendukung dalam iman.

Nilai-nilai ini, termasuk kesederhanaan dan pelayanan, menjadi fondasi spiritual yang kuat bagi Paus Leo XIV.

Lebih lanjut dipaparkan laman tersebut, ajaran-ajaran ini akan menjadi pedoman Paus Leo XIV dalam memimpin Gereja Katolik dengan visi yang berfokus pada persatuan dan pelayanan umat. Harapan besar pun disematkan pada kepemimpinan Leo XIV untuk membawa semangat baru yang lebih inklusif dan berakar pada pelayanan jemaat.

Editorial Team