Laba BTN Syariah Naik 21% Jelang Spin-off, Ini Penopang Bisnisnya

- Laba bersih BTN Syariah naik 21,1% menjadi Rp199 miliar pada Maret 2025.
- Peningkatan laba dan aset didukung oleh pertumbuhan pembiayaan perumahan hingga Dana Pihak Ketiga (DPK).
- BTN Syariah akan mengintegrasikan dengan BVIS menjadi bank umum syariah baru sebelum tahun 2025 berakhir.
Jakarta, FORTUNE - Unit Usaha Syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp199 miliar atau melesat 21,1 persen (yoy) pada Maret 2025. Kondisi ini mendukung nilai aset perusahaan menjadi Rp61,2 triliun atau naik 11,6 persen (yoy) per Maret 2025.
Peningkatan laba dan aset ini tentunya disokong oleh kinerja bisnis perusahaan yang masih tumbuh kuat baik pembiayaan perumahan hingga Dana Pihak Ketiga (DPK).
"Kami terus berinovasi menghadirkan layanan perbankan syariah digital yang dapat memperkokoh ekosistem pembiayaan perumahan BTN Syariah di Indonesia," kata Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar melalui keterangn resmi di Jakarta, Rabu (21/5).
Ini target merger BTN Syariah dan BVS

Peningkatan aset ini terjadi menjelang proses pemisahan atau spin-off BTN Syariah sesuai dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) Nomor 4 Tahun 2023 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2023.
Seperti diketahui, dalam rangka aksi korporasi tersebut, BTN telah meraih persetujuan dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas untuk mengakuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari upaya penyapihan dengan BTN Syariah. Tentunya hasil merger ini akan membentuk entitas baru degan aset yang lebih besar.
"Jika OJK selaku regulator telah memberikan izin, maka BTN akan mengintegrasikan BTN Syariah dengan BVIS menjadi sebuah bank umum syariah baru sebelum tahun 2025 berakhir," katanya.
Pembiayaan BTN Syariah naik 18,2%

Dari sisi pembiayaan, bank syariah ini juga mencatatkan pertumbuhan 18,2 persen secara tahunan menjadi Rp46,3 triliun pada Maret 2025. Sementara itu, untuk DPK BTN Syariah juga tumbuh di level 19,9 persen (yoy) menjadi Rp51,4 triliun per Maret 2025. Dengan kinerja yang positif tersebut, BTN Syariah kembali sukses meraih penghargaan Best Islamic Bank-Indonesia 2025 dari Euromoney. Penghargaan ini diberikan atas kinerja, transformasi, hingga penerapan prinsip keberlanjutan dalam operasional bisnisnya.
"Kami akan terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia baik dalam pembiayaan perumahan maupun layanan perbankan syariah lainnya," ujar Hirwandi.
Hirwandi melanjutkan potensi pasar perbankan syariah di Indonesia masih sangat besar. Potensi tersebut tidak hanya terkait kebutuhan akan pembiayaan perumahan, tapi juga berbagai produk dan layanan perbankan syariah lainnya.