Tumbuh 11%, Laba BTPN Syariah Sentuh Rp856,16 Miliar

Hingga 30 Juni 2022, BTPN Syariah juga telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp11,1 triliun atau tumbuh 11 persen (yoy). 

Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di level 2,54 persen (gross) dan 0,19 persen (nett). 

Perseroan juga telah mencapai milestone total asset di atas Rp 20 triliun yaitu Rp 20,2 triliun atau meningkat 16 persen (yoy).

Sementara itu, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) juga tercatat masih kuat di level 48 persen, atau jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level stabil pada Rp11,9 triliun. 

Selama mendampingi masyarakat untuk meningkatkan inklusi, BPTN Syariah juga memiliki aspirasi besar untuk mewujudkan sharia digital ecosystem for unbanked atau ekosistem digital syariah untuk masyarakat unbanked. Hadi menyebut, aspirasi ini diharapkan semakin membuka akses keuangan yang lebih luas lagi dalam melayani masyarakat inklusi secara berkelanjutan. 

Berbagai implementasi dilakukan oleh Bank dengan salah satunya memberikan akses pengetahuan melalui pemberdayaan yang terukur dan berkelanjutan. 

Seiring dengan berjalannya waktu, BTPN Syariah juga menyusun program pemberdayaan yang semakin inovatif melalui Tepat Daya Platform, yakni pemberdayaan digital yang menjadikan program pemberdayaan semakin mudah diakses, serta memberikan kesempatan bagi semua pihak turut terlibat dalam pemberdayaan masyarakat inklusi. 

Tidak hanya untuk nasabah pra sejahtera, BTPN Syariah juga telah resmi menyempurnakan layanan e-channel bagi nasabah pendanaan melalui Tepat Mobile Banking dan Internet Banking untuk mengoptimalkan kemudahan bertransaksi.