Zakat Mal adalah Zakat atas Harta Kekayaan, Ini Jenisnya!

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh umat muslim. Sebagai seorang muslim, terdapat dua jenis zakat yang penting untuk diketahui, yaitu zakat mal dan zakat fitrah.
Zakat mal adalah salah satu jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam. Terdapat berbagai jenis harta yang masuk ke dalam zakat mal. Selain itu, ada beberapa syarat yang penting untuk diketahui dalam menunaikan zakat mal.
Lantas, apa itu zakat mal? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu zakat mal?
Dilansir situs Baznas, istilah “maal” berasal dari bahasa Arab yang berarti harta atau kekayaan (al-amwal, jamak dari kata mal) adalah “segala hal yang diinginkan manusia untuk disimpan dan dimiliki” (lisan ul-Arab).
Dalam ajaran Islam, harta dipahami sebagai sesuatu yang boleh atau dapat dimiliki dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya.
Dengan kata lain, zakat mal adalah jenis zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, baik secara zat atau substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
Dikenal sebagai zakat harta, zakat ini biasanya wajib dikeluarkan apabila harta seorang muslim telah mencapai lebih dari satu nisab melansir dari NU Online.
Zakat yang dikeluarkan umat Islam akan diberikan kepada para mustahiq zakat seperti orang miskin dan fakir miskin. Umumnya, zakat harta yang wajib dikeluarkan proporsinya adalah 2,5 persen dari harta yang dimiliki.
Jenis-jenis zakat mal
Seperti yang diketahui, zakat mal adalah jenis zakat yang dikenakan atas harta yang sifatnya tidak bertentangan dengan ketentuan agama. Namun, tidak semua harta dikenakan atas zakat mal.
Dalam kitab Fiqh uz-Zakah, Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi dijelaskan jenis-jenis zakat mal. Berikut beberapa jenisnya.
Zakat simpanan emas, perak, dan barang berharga lainnya.
Zakat atas aset perdagangan.
Zakat atas hewan ternak.
Zakat atas hasil pertanian.
Zakat atas hasil olahan tanaman dan hewan.
Zakat atas hasil tambang dan tangkapan laut.
Zakat atas hasil penyewaan aset.
Zakat atas hasil jasa profesi.
Zakat atas hasil saham dan obligasi.
Jenis zakat mal tersebut juga dijelaskan di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014 yang telah telah diubah dua kali, terbaru pada Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2019.
Adapun jenis zakat mal yang telah diatur dalam aturan yang berlaku, yaitu sebagai berikut.
Emas, perak dan logam mulia lainnya.
Uang dan surat berharga lainnya.
Perniagaan.
Pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Peternakan dan perikanan.
Pertambangan.
Perindustrian.
Pendapatan dan jasa.
Rikaz.
Syarat dan ketentuan
Harta dalam zakat mal adalah kekayaan yang harus memenuhi kriteria dan ketentuan tertentu yang sudah ditetapkan. Ketentuan tersebut harus dipatuhi agar manfaat harta bisa disalurkan tanpa ada kendala atau permasalahan.
Berikut beberapa syarat dan ketentuan ketika menunaikan kewajiban zakat mal.
Harta tersebut merupakan kepemilikan penuh.
Harta halal atau kekayaan yang diperoleh dengan cara halal dan tidak melanggar ketentuan agama.
Termasuk harta dapat berkembang atau memiliki manfaat (produktif).
Mencukupi nisab yang telah ditentukan.
Bebas dari hutang.
Telah mencukupi haul.
Harta dapat ditunaikan saat panen.
Cara menghitung zakat mal
Pemenuhan kewajiban zakat mal biasanya dibayarkan setiap tahun berdasarkan nilai harta saat itu.
Dalam menghitung zakat mal, seseorang perlu mengidentifikasi semua jenis harta yang wajib dizakatkan. Penting untuk mencatat semua aset yang dimiliki secara lengkap.
Setelah itu, menentukan batas nisab atau batas minimum harta yang harus dimiliki sebelum seorang muslim diwajibkan membayar zakat mal. Nisab biasanya ditentukan berdasarkan nilai emas dan perak terkini.
Nilai bersih harus dihitung dengan mengurangkan semua utang dan kewajiban finansial lainnya. Nilai bersih tersebut merupakan harta yang wajib dizakatkan.
Baznas menjelaskan dalam praktiknya, zakat mal dikenakan pada tingkat 2,5 persen dari nilai harta bersih. Berikut rumusnya.
Zakat mal = (nilai bersih harta x 2,5 persen)
Keutamaan menunaikan zakat mal
Keutamaan yang utama menjalankan zakat mal adalah umat muslim mendapat berkah dan keberkahan dari Allah. Lewat zakat mal, umat muslim bisa membantu sesama yang membutuhkan. Adapun keutamaan dari zakat mal, yaitu sebagai berikut:
Mendekatkan diri kepada Allah dan menunjukkan ketaatan sebagai hamba-Nya.
Menjaga keadilan sosial di antara umat muslim.
Memperoleh berkah dan keberkahan dalam rezeki.
Menghindari sifat rakus pada harta benda.
Mendapatkan pahala yang besar.
Sebagai rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh umatnya, zakat mal adalah jenis zakat atas harta kepemilikan yang telah mencapai nisab dan haulnya. Semoga bermanfaat!