Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Capex AI $40 Miliar Tapi 95% Tak Dongkrak Profit Perusahaan

Image 2_NOLA.JPG
Co-founder dan CEO Confluent, Inc., Jay Kreps/Dok Confluent
Intinya sih...
  • Capex AI mencapai $40 miliar, tapi 95% perusahaan tak meningkatkan profit.
  • Kesenjangan AI disebabkan oleh hambatan pemahaman direktur IT terhadap model bisnis dan infrastruktur streaming yang kompleks.
  • Confluent menghadirkan Confluent Intelligence sebagai solusi untuk membangun dan mengoptimalkan AI yang kaya konteks dan real-time.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Laporan terbaru NANDA MIT Initiative bertajuk 'The GenAI Divide: State of AI in Business 2025' mengungkapkan bahwa anggaran belanja atau capital expenditure (capex) Artificial Intelligence (AI) perusahaan global terus meningkat hingga mencapai $40 miliar. Namun demikian, fakta pahit harus diterima lantaran 95 persen perusahaan pengguna AI tersebut tak menuai berkah peningkatan profit.

Co-founder dan CEO Confluent, Inc., Jay Kreps menyebut kondisi ini terjadi lantaran telah terjadi kesenjangan dalam penerapan AI. “Mereka tidak dapat menghasilkan keputusan yang tepat waktu berharga bagi suatu bisnis. Di situlah data streaming menjadi sangat penting,” kata Jay melalui keterangan resmi di Jakarta, (30/10).

Kesenjangan AI terjadi, Confluent ungkap penyebabnya

Ilustrasi DSP.
Ilustrasi DSP. (dok. Confluent)

Ia menambahkan, penyebab kesenjangan AI diakibatkan oleh hambatan pemahaman direktur IT perusahaan terkait model-model bisnis yang efektif terhadap AI. Apalagi, AI membutuhkan infrastruktur streaming dan memiliki siklus evaluasi terus-menerus—diperlukan untuk melampaui chatbot sederhana dan masuk ke agen AI tingkat produksi. 

Namun demikian, saat ini belum ada satupun perusahaan digital di pasar yang menyediakan semua kemampuan ini secara menyeluruh, sehingga mengakibatkan alur kerja yang kompleks dan terfragmentasi yang berpotensi gagal. 

“Kami mendirikan Confluent untuk mengatasi salah satu masalah tersulit dalam data, yaitu membantu informasi bergerak bebas di seluruh bisnis sehingga perusahaan dapat bertindak secara real-time,” kata Jay Kreps.

Untuk itu, Confluent menghadirkan Confluent Intelligence yang merupakan solusi untuk membangun dan mengoptimalkan AI yang kaya konteks dan real-time. Dibangun di atas Confluent Cloud, solusi ini menyediakan semua yang dibutuhkan organisasi untuk meluncurkan dan membuat skala event-driven sistem AI. 

“AI untuk melatih model secara real-time. Ia menyediakan konteks dan orkestrasi bagi agen kami untuk mengotomatisasi alur kerja, mempercepat transformasi smart city,” kata Head of Data and AI di Palmerston North City Council, Atilio Ranzuglia.

Selain itu, terdapat fitur Stack yang sepenuhnya dikelola ini secara terus-menerus mengalirkan dan memproses data historis dan real-time, mengirimkan konteks ini langsung ke aplikasi AI untuk beban kerja AI yang lebih andal, aman, dan sangat skalabel. Dengan Confluent Intelligence, perusahaan dapat membangun sistem AI yang didasarkan pada data dinamis dan dapat diandalkan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Tech

See More

Capex AI $40 Miliar Tapi 95% Tak Dongkrak Profit Perusahaan

30 Okt 2025, 17:47 WIBTech