Jakarta, FORTUNE – PT Telkom Indonesia meraih kinerja cemerlang pada 2021 dengan laba Rp24,76 triliun atau meningkat 19,0 persen ketimbang Rp20,81 triliun pada 2020. Menurut Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, performa BUMN operator telekomunikasi ini menyiratkan kondisi keuangan yang solid.
“Telkom boleh dibilang pada masa pandemi cukup bertahan dengan bisa tumbuh dan tahun ini akan lebih baik lagi,” katanya kepada Fortune Indonesia, Rabu (20/4). “Saya juga melihat industri telekomunikasi secara umum memang diuntungkan di masa pandemi ini.”
Kebutuhan akan data di masa virus corona mewabah ini diperkirakan meningkat seiring tren bekerja dari rumah maupun pembelajaran jarak jauh, kata Wawan. Meski pembatasan kegiatan sudah dilonggarkan, masyarakat saat ini juga sudah terbiasa dengan pola komunikasi digital.
Wawan optimistis akan prospek Telkom yang masih positif ke depannya. Pada gilirannya, situasi tersebut bakal mendorong pergerakan harga saham perseroan. Valuasi saham operator telekomunikasi ini tergolong premium beriring kinerja keuangannya yang solid.
Menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, kinerja Telkom masih sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Perusahaan sanggup menjaga ekuitas atau permodalan dan utang dengan sehat. Mengutip laporan keuangan, ekuitas Telkom saat ini mencapai Rp145,93 triliun, sedangkan kewajibannya mencapai Rp131,79 triliun.
Senada dengan Wawan, Nico menaksir positif pergerakan saham Telkom. Dia bahkan memprediksi nilai saham perusahaan bisa mencapai Rp5.000 per saham hingga akhir tahun ini.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, pada perdagangan Rabu (20/4), saham perusahaan berkode TLKM ini mencapai Rp4.630 per saham. Dalam enam bulan terakhir, sahamnya meningkat 20,3 persen, dan dalam setahun tumbuh 41,2 persen.