Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

80 Persen Wisatawan Indonesia Pilih Habiskan Waktu Liburan di Hotel

Ilustrasi orang menginap di hotel
Intinya sih...
  • Hampir 80 persen wisatawan Indonesia memilih menghabiskan waktu liburan di hotel.
  • Generasi muda, seperti Gen Z dan Milenial, memimpin tren ini.
  • Kenyamanan, pertunjukan live music, dan lingkungan ramah menjadi prioritas utama dalam pilihan penginapan.

Jakarta, FORTUNE – SiteMinder’s Changing Traveller Report 2025 mengungkapkan hampir 80 persen wisatawan Indonesia memilih akan menghabiskan sebagian besar waktunya di hotel untuk berlibur. Secara persentase, terjadi peningkatan 1,5 persen dari tahun ke tahun.

Keputusan serupa terlihat di tengah kalangan wisatawan internasional, yang 29 persennya berencana menghabiskan sebagian besar waktu liburan mereka di hotel, dibandingkan dengan 11 persen orang yang merencanakan perjalanan domestik.

Laporan tersebut menunjukkan generasi muda memimpin tren ini, dengan Gen Z (18-27 tahun) dan Milenial (28-43 tahun) berencana menghabiskan lebih banyak waktu di hotel ketimbang Gen X (44-59 tahun), Baby Boomers (60-78 tahun) atau Silent Generation (79-96 tahun).

SiteMinder menemukan bahwa ketika berada di hotel wisatawan Indonesia sangat mengutamakan pertunjukan live music (51 persen), wisatawan Thailand paling tertarik dengan kuliner dan mencicipi anggur (61 persen), dan wisatawan India paling menyukai peningkatan kualitas tidur (33 persen).

Keterjangkauan dan kenyamanan dinilai masih menjadi prioritas utama dalam hal pilihan penginapan. Daftar hotel dan resor besar menyamai hostel dan motel hemat (18 persen) sebagai jenis penginapan yang menurut mayoritas wisatawan akan mereka pilih dalam perjalanan mendatang. 

Perbedaan ekonomi dan budaya secara umum di antara berbagai negara juga memengaruhi pencarian penginapan. Warga Australia menekankan kecintaannya pada alam bebas dengan menjadi yang paling terbuka dalam pemesanan taman liburan dan tempat berkemah (11 persen).

Sementara itu, wisatawan Indonesia (22 persen) memilih memesan hotel hemat, sedangkan wisatawan Tiongkok (35 persen) dan Singapura (32 persen) paling tertarik dengan hotel berkonsep atau hotel mewah.

Wisatawan juga memprioritaskan lingkungan dalam pilihan penginapannya. Tujuh dari 10 wisatawan bersedia membayar lebih mahal untuk penginapan yang ramah lingkungan, baik itu tempat berkemah atau resor mewah. Di antara orang Indonesia, angka ini meningkat menjadi 95 persen – tertinggi di antara negara lainnya.

Country Manager SiteMinder Indonesia, Rio Ricaro, menyatakan wisatawan bersedia mengeluarkan uang bagi hal-hal penting yang sesuai dengan nilai mereka, seperti membayar biaya tambahan untuk semua jenis penginapan yang ramah lingkungan. Dengan demikian, penyedia penginapan harus melihat hal ini sebagai tanda bahwa wisatawan semakin memperhatikan hal-hal yang lebih mendetail di luar hiburan dan fasilitas yang biasa.

Lebih lanjut, beberapa fitur hotel yang paling penting bagi turis adalah bantal dan tempat tidur (56 persen), pemandangan (53 persen), pengatur suhu (35 persen), TV dan audio (35 persen), penyediaan bak mandi (30 persen), dan tekanan air pancuran (29 persen). 

Di antara faktor-faktor yang menurut wisatawan akan mendorong mereka untuk kembali ke sebuah penginapan, banyak yang memilih momen atau pengalaman tak terlupakan di tempat (37 persen) seperti makanan dan minuman, layanan spa atau acara. Dalam hal ini, responden dari Indonesia memimpin hasil survei hingga 49 persen.

“Meskipun kenyamanan memang penting, hotel juga harus menekankan nilai akomodasi yang terintegrasi erat dengan suatu area daripada terpisah dari area tersebut,” kata Ricaro.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us