Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Shutterstock/AlterStock.id

Jakarta, FORTUNE - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta PAM Jaya akan membentuk tim transisi pengelolaan air bersih jelang berakhirnya kontrak kerja dengan dua perusahaan swasta PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) pada Februari 2023 mendatang.

Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang mengatakan, usai kerja sama yang dimulai pada 6 Juni 1997 itu berakhir, pengelolaan air bersih akan sepenuhnya berada di PAM Jaya, mulai dari pemurnian, distribusi hingga penagihan ke konsumen.

"Tim transisi ini akan fokus pada lima klaster," kata Hernowo dalam keterangan tertulisnya Minggu (5/12).

Priyanto mengatakan, kluster pertama tim akan fokus pada pengalihan aset dari Aetra dan Palyja ke PAM Jaya selaku regulator pengelolaan air bersih di Ibu Kota. "Klaster kedua itu business process intinya, jadi ada produksi dan pelayanan juga," ujarnya.

Kemudian pada klaster ketiga, keempat dan kelima, tim akan fokus pada sumber daya manusia (SDM), aspek hukum pemindahan pengelolaan air secara menyeluruh serta sumber utama (main source).

Menurutnya, langkah-langkah tersebut harus dipikirkan secara matang agar pelayanan yang dirasakan pelanggan tetap optimal. "Kami ingin memastikan bahwa ketika ada perubahan pengelolaan, warga yang menjadi pelanggan PAM itu nyaris tidak tahu, karena memang (faktanya) tidak ada distraction (gangguan)," jelasnya.

Cakupan Air Bersih

Editorial Team

Tonton lebih seru di