Aset Tembus Rp38 triliun, Bank Permata Perkuat UUS Secara Internal

- Laba UUS Bank Permata tumbuh 374,13 persen secara tahunan mencapai Rp1,17 triliun pada 2024.
- Total aset UUS mencapai Rp38 triliun per Desember 2024, masih di bawah ambang pemisahan OJK sebesar Rp50 triliun.
- Bank Permata berfokus pada strategi pivoting, pengembangan dana murah, dan teknologi digital untuk pertumbuhan UUS secara internal.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Permata Tbk (BNLI) melaporkan kinerja positif Unit Usaha Syariah (UUS) sepanjang 2024, dengan laba mencapai Rp1,17 triliun, tumbuh 374,13 persen secara tahunan (YoY).
Rudy Basyir Ahmad, Direktur Unit Usaha Syariah Permata Bank, mengatakan pertumbuhan bisnis syariah semakin pesat, dengan total aset mencapai Rp38 triliun per Desember 2024.
Kendati menunjukkan lonjakan signifikan, angka tersebut masih berada di bawah ambang yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai syarat pemisahan atau spin-off dari bank induk.
"Masih cukup jauh dibandingkan dengan threshold di Rp50 triliun. Jadi fokus bank sendiri saat ini adalah untuk memperkuat Unit Usaha Syariah juga itu sendiri," kata Rudy dalam Permata Bank Public Expose 2025 di Jakarta, Jumat (7/3).
Salah satu upaya yang dilakukan bank KBMI III ini adalah dengan menerapkan strategi pivoting atau perubahan arah bisnis.
Rudy menerangkan bahwa sebelumnya portofolio kredit syariah bank Permata lebih terfokus pada segmen korporasi dan pembiayaan perorangan pada sektor KPR. Ke depan, strategi ini akan diperluas dengan mengembangkan pembiayaan perorangan pada sektor lain di luar KPR, termasuk produk financing dan commercial.
"Tujuannya adalah untuk memperkuat unit usaha syariah. Jadi itu semua strategi yang kami akan fokuskan secara internal," katanya.
Permata Bank juga akan berkonsentrasi pada peningkatan dana murah pada seluruh segmen, baik korporasi, komersial, maupun konsumer, di unit usaha syariah juga konvensional.
Lebih lanjut, Bank Permata juga menargetkan pertumbuhan pasar melalui pengembangan teknologi, khususnya saluran digital untuk perorangan melalui PermataMe maupun sektor korporasi.
Hingga saat ini, bank tersebut belum membahas rencana spin off dan hanya berfokus pada pemuatan unit usaha syariah itu sendiri secara internal.
“Itu semua strategi yang kami akan fokus secara internal. Mengenai apakah sudah ada pembahasan mengenai investor ya, untuk saat ini tidak ada sih,” ujarnya.