BCA Kawinkan Teknologi-Talenta Digital, Alokasi 10% Profit per Tahun

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalokasikan hampir 10 persen dari profit khusus untuk kebutuhan teknologi dan informasi setiap tahunnya.
Jika mengacu pada laba bersih BCA pada 2024, yakni Rp54,8 triliun, maka belanja modal teknologi perseroan diperkirakan mencapai sekitar Rp5,48 triliun. Itu bukan jumlah yang kecil. Kendati membutuhkan investasi tinggi, BCA tak ragu untuk merogoh kocek dari sisi teknologi dan talentanya.
"Namanya perbankan itu, kami bisa dikatakan sebagai perusahaan teknologi. Tanpa sistem TI, kami tidak bisa bertahan," kata Executive Vice President, Head of Applications BCA, Thomas Lahey dalam acara National Technology Summit 2025 by Linknet dan APJII, Kamis (6/11).
Dari segi sumber daya manusia (SDM), sekitar 2.000 atau 10 persen karyawan bank swasta terbesar di Indonesia itu adalah tim di bidang teknologi dan informasi. Dus, biaya terkait talenta digital perseroan menunjukkan kenaikan.
Perseroan menilai, dengan investasi tersebut, kini mereka dapat melakukan sentralisasi dari segi sistem ataupun hal-hal lain seperti kebijakan. Yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan eksponensial dari berbagai aspek. Misal, dari segi nasabah yang telah melampaui 33 juta. Apalagi, lebih dari 90 persen volume transaksi dilakukan di saluran elektronik BCA.
"Dengan adanya digitalisasi ini, jumlah transaksi yang terjadi itu sangat banyak ya. Satu hari kita bisa mendapatkan lebih dari 200 juta transaksi. Artinya rata-rata satu pelanggan itu 7-8 kali transaksi," kata Thomas. "Tanpa digitalisasi, ini tidak mungkin [terjadi]."
Namun demikian, BCA juga masih tetap hadir secara luring. Per tahunnya, perseroan masih menargetkan membuka sekitar 10 kantor cabang. Penyebabnya, satu pertiga nilai transaksi masih dilakukan di kantor cabang karena faktor pembatasan besaran transaksi secara digital.
"Jadi kami harus tetap mengawinkan antara manusia dan teknologi juga. Kalau semua digitalisasi juga mungkin akan kehilangan dari sisi manusianya, yang notabene tidak mudah untuk digantikan sepenuhnya oleh teknologi," kata Thomas.
National Technology Summit 2025 digelar di The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka pada 5-6 November 2025. Acara itu mengusung tema 'We LINK The Nation for Sustainable Future'.

















