BUSINESS

5 Kiat Merintis Bisnis Hijab dengan Merek Sendiri dari Nol

Bisnis fesyen muslim, khususnya hijab masih jadi primadona.

5 Kiat Merintis Bisnis Hijab dengan Merek Sendiri dari NolIlustrasi bisnis hijab. Shutterstock/Odua Images
13 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bisnis fesyen muslim, khususnya hijab masih jadi primadona dan memiliki prospek sangat bagus untuk berkembang. Di Indonesia, banyak wanita yang menggunakan hijab, mulai dari anak kecil hingga dewasa. Dengan begitu, secara otomatis kebutuhan akan hijab semakin meningkat karena setiap orang yang memakainya tidak mungkin hanya memiliki satu hijab saja. Pastinya, mereka membutuhkan banyak hijab mulai dari berbagai warna dan model agar outfit yang dikenakan akan terlihat matching.

Ramadan dan Idulfitri tentu dapat menjadi momentum bagi pelaku usaha busana muslim untuk meningkatkan volume penjualannya. Platform B2B  Zilingo mengungkapkan, ada peningkatan jumlah pembelian kain oleh para produsen modest fashion dan mulai terlihat di platform Zilingo sejak awal 2022.

"Persiapan produsen modest fashion biasanya sudah dilakukan sejak 6 bulan sebelum Idul Fitri dengan mulai memilih kain-kain sebagai bahan produksi. Awal tahun ini, pembelian kain di Zilingo naik signifikan," kata Head of Enterprise Zilingo Indonesia Kang Ay Lie, dalam siaran pers, Rabu (13/4).

Menurut Lie, secara keseluruhan, pelaku usaha lebih optimistis berproduksi tahun ini. Apalagi didukung dengan kebijakan pemerintah tentang aturan mudik dan cuti Lebaran. 

Dengan prospek yang baik, tidak mengherankan jika sebagian orang memanfaatkan momen ini untuk memulai bisnis busana muslim di Indonesia, salah satunya dengan memproduksi hijab. Berikut ini kiat merintis bisnis fesyen hijab dengan merek sendiri

1. Riset pangsa pasar, tentukan bahan, dan model hijab

Tren fesyen hijab di Indonesia.
Tren fesyen hijab di Indonesia. (dok.Kemenparekraf)

Pangsa pasar adalah salah satu dari strategi pemasaran yang membagi bagian dari keseluruhan permintaan suatu produk yang mencerminkan golongan konsumen, seperti tingkat pendapatan, umur, jenis kelamin, pendidikan dan status sosial. Berhubung Anda akan memulai bisnis hijab atau kerudung, jadi yang harus Anda fokuskan adalah usia. Tentukan usia yang akan Anda jadikan target konsumen.

Selanjutnya, lakukan riset untuk melihat model, warna, cara promosi dan harga hijab yang banyak diminati pasar. Pengguna hijab tentu tidak hanya mempertimbangkan model saja, tapi juga kenyamanan bahan saat dikenakan. Anda bisa memilih bahan yang cocok, seperti katun, rayon, linen, dan sifon sebagai bahan utama produksi.

2. Siapkan modal usaha

ilustrasi : mata uang rupiah
Shutterstock/senengmotret

Related Topics