BUSINESS

Bayer Pharmaceuticals Investasikan Rp62 T untuk Teknologi Medis

Fokus membangun platform teknologi.

Bayer Pharmaceuticals Investasikan Rp62 T untuk Teknologi MedisDok. Bayer Pharmaceuticals
27 March 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bayer memaparkan hasil terkini dari transformasi bisnisnya di bidang farmasi dalam acara tahunan Pharma Media Day 2024. Diantaranya investasi senilai lebih dari €3,5 miliar (sekitar Rp62 triliun) untuk membangun platform teknologi yang bertujuan mendukung penemuan dan pengembangan terapi sel dan terapi genetik.

"Kami mencatat kemajuan signifikan dalam meningkatkan nilai prospek bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa strategi penelitian dan pengembangan yang telah kami perbarui memberikan hasil yang memuaskan," ucap Stefan Oelrich, Member of the Board of Management, Bayer AG and President of Bayer's Pharmaceuticals Division.

Dia menambahkan, "Di saat yang sama, kami juga terus memperluas eksistensi kami di bidang terapi kunci, sekaligus memastikan ketersediaan Obat-obatan kami untuk menjangkau jumlah pasien yang lebih banyak".

Secara khusus, Bayer telah memperkuat kemampuan inovasinya dengan fokus penelitian di empat bidang terapi inti, yakni penyakit kardiovaskular, onkologi, imunologi, dan neurologi serta penyakit langka. Langkah ini didukung oleh perluasan kapabilitas perusahaan melalui kolaborasi strategis dan akuisisi perusahaan platform. Di samping itu, perusahaan juga meningkatkan kualitas prospek bisnis melalui efisiensi portofolio secara ketat.

"Selama dua puluh empat bulan terakhir, kami telah bekerja dengan tekun di bidang Riset & Pengembangan dan membuat kemajuan penting dalam membangun kembali prospek bisnis yang sehat," ujar Christian Rommel, Member of the Executive Committee of Bayer's Pharmaceuticals Division and Head of Research and Development. 

Dengan tingkat urgensi yang tinggi, Christian mengatakan pihaknya terus mendorong permintaan otorisasi obat baru (Investigational New Drug - IND) yang lebih inovatif secara berkelanjutan dengan meningkatkan kontribusi dari perusahaan-perusahaan platform.

"Kami juga akan secara aktif mencari peluang kerjasama dan kemitraan baru yang sejalan dengan visi dan tujuan perusahaan," katanya.

Mendorong bidang onkologi

Dominik Ruettinger, M.D., Ph.D., Head of Research and Early Development for Oncology Bayer AG Bayer mengatakan pihaknya mengembangkan kemampuan dalam bidang onkologi yang presisi.

"Untuk membuka jalan bagi terobosan dari terapi generasi terbaru, dan membangun prospek yang kuat dan berkelanjutan di seluruh area tumor intrinsik, imuno-onkologi, dan radioterapi yang ditargetkan," kata Dominik.

Selain itu, untuk mengatasi tingginya kebutuhan medis yang belum terpenuhi dalam perawatan kanker, kami berusaha untuk mendorong batas-batas inovasi agar bisa menyediakan obat-obatan yang berdampak pada pasien yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu.

Di samping penyakit kardiovaskular, kanker masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Terlepas dari semua kemajuan yang telah dicapai, jumlah penderita kanker di seluruh dunia terus meningkat. Pengamatan menunjukkan bahwa populasi penderita kanker mengalami perubahan. Kini, banyak pasien berusia lebih muda saat pertama kali didiagnosis dan lebih banyak pasien yang mendapat diagnosis ketika kanker mereka masih berada di tahap awal. Pasien-pasien ini membutuhkan perawatan yang lebih efektif dan mudah ditoleransi, serta terapi yang bisa mengatasi resistensi terhadap obat.

Bayer berinvestasi besar dalam inovasi di bidang-bidang ini, dengan tujuan memperluas sasaran pengobatan yang benar-benar mengatasi kerentanan penderita kanker dan mempercepat proses pengembangan obat. Dengan mengakuisisi Vividion dan platform kemoproteomiknya yang terkemuka di industri, Bayer memperkuat penelitian dan pengembangan farmasi di bidang molekul kecil dan terapi presisi.

Teknologi inovatif dari Vividion memungkinkan identifikasi kantong-kantong pengikat (binding pockets) yang sebelumnya tidak diketahui pada pasien yang tidak responsif terhadap pengobatan, membuka jalan bagi pengembangan obat-obatan baru yang dapat mengatasi kebutuhan medis yang belum terpenuhi.

Perawatam menopuse pada perempuan

Bayer juga berinvestasi dalam memperluas pilihan terapi dan meningkatkan standar perawatan untuk perempuan menopause.

Pada tahun 2030, populasi perempuan di dunia yang mengalami menopause diproyeksikan meningkat menjadi 1,2 miliar, dengan 47 juta perempuan akan memasuki fase ini setiap tahunnya. Lebih dari sepertiga perempuan yang berada dalam fase menopause melaporkan sejumlah gejala yang parah, yang dapat berlangsung selama 10 tahun atau lebih setelah periode menstruasi terakhir mereka. Hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup mereka. Namun, sekitar 30 persen perempuan yang mengalami gejala sedang hingga berat dan berkonsultasi dengan Dokter,  tidak mendapat pengobatan apa pun.

"Di samping mengalami gangguan tidur, banyak perempuan di seluruh dunia pada umumnya menderita gejala vasomotor selama masa transisi menopause, yang mana dapat memengaruhi kualitas hidup mereka," ungkap Cecilia Caetano, Head Global Medical Affairs Women's Health, Bayer AG. 

Pihaknya juga berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan mendobrak kebungkaman dengan mendorong edukasi, meningkatkan kesadaran, serta memperluas pilihan pengobatan untuk mendukung perempuan di berbagai tahap kehidupan perempuan.

Related Topics