Direktur Shell Resmi Mengundurkan Diri, Ada Perombakan

Jakarta, FORTUNE – Shell mengumumkan pada Selasa (4/3) bahwa Direktur Gas Terpadu dan Hulu, Zoe Yujnovich resmi mengundurkan diri pada akhir Maret 2025, seusai lebih dari satu dekade bersama perusahaan minyak besar tersebut.
Dalam upaya untuk menyederhanakan struktur direksi, Shell telah mengangkat Cederic Cremers sebagai Presiden Gas Terpadu dan Peter Costello sebagai Presiden Hulu. Perubahan tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk merampingkan struktur manajemen seniornya.
Chief Executive Officer (CEO) Shell Wael Sawan menuturkan perusahaan sudah membuat kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir termasuk membangun stabilitas dengan rekam jejak kinerja yang kuat, manajemen portofolio secara aktif, sekaligus menyederhanakan bisnis mereka.
“Ke depannya, kami akan mengurangi struktur kepemimpinan tertinggi kami untuk mencerminkan tiga area utama nilai bisnis, yaitu gas terpadu; hulu; dan hilir, energi terbarukan dan solusi energi, sekaligus meningkatkan perdagangan dan pasokan,” kata Sawan dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Jumat (7/3).
Sebagai upaya efisiensi, Shell meluncurkan tinjauan perusahaan secara menyeluruh pada 2023. Hal ini bertujuan untuk mengurangi biaya, karena Sawan berfokus pada aktivitas yang memberikan keuntungan tertinggi.
Dia juga menyebut bahwa pada semester pertama 2026, Shell pun bakal mengintegrasikan divisi teknis, yang membentuk direktorat proyek dan teknologi ke dalam lini bisnisnya.
Selain itu, mulai 1 April mendatang, para pemimpin komite eksekutif akan mengadopsi jabatan presiden di organisasi masing-masing, menggantikan jabatan direktur.
Perusahaan tersebut pun mengatakan kepada Reuters pada Desember lalu bahwa Shell Energy, yang mencakup energi terbarukan, pembangkit listrik, dan pasokan pelanggan, akan dipecah menjadi unit pembangkit listrik dan perdagangan yang terpisah.