Comscore Tracker
BUSINESS

Freeport Bakal Tambah Investasi Hingga US$18,6 Miliar Sampai 2041

Freeport telah investasi US$18 miliar periode 1973-2020.

Freeport Bakal Tambah Investasi Hingga US$18,6 Miliar Sampai 2041Suasana pertambangan di Freeport Indonesia. (dok. PTFI)

by Eko Wahyudi

04 October 2022

Jakarta, FORTUNE - Chairman of the Board and CEO Freeport-McMoRan, Richard C. Adkerson, mengungkapkan PT Freeport Indonesia telah mempersiapkan investasi jumbo untuk terus mengembangkan operasi pertambangan berkelanjutan di Indonesia.

Adkerson mengatakan PT Freeport Indonesia (PTFI) bakal menggelontorkan investasi hingga US$18,6 miliar untuk periode 2021-2041. Pada periode 1973-2020, perusahaan telah berinvestasi US$18 miliar. Penambahan investasi ini menyusul prospek pasar tembaga dan emas yang semakin baik ke depannya.

"Kita hampir investasi US$20 miliar dalam mengembangkan operasi ini di Papua, di gunung, di tempat orang yang menemukannya mengatakan tambang ini tak akan bisa dikembangkan," kata Adkerson dalam orasi ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang disiarkan secara virtual, Selasa (4/10).

Total investasi selama 20 tahun ke depan tersebut ditujukan untuk mengembangkan operasional bisnis dengan nilai US$15,6 miliar, dan pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur sebesar US$3 miliar.

Pembangunan smelter baru ini merupakan smelter kedua Freeport. Smelter pertama dibangun pada 1996 bersama Mitsubishi melalui perusahaan gabugan bernama PT Smelting. Saat ini kapasitas PT Smelting sedang diekspansi dengan tambahan kapasitas sebesar 300 ribu per day metric ton (DMT) konsentrat tembaga per tahun.

Progres pembangunan smelter Freeport

Smelter single line terbesar di dunia, yang akan dibangun di Jawa Timur tersebut, akan memiliki kapasitas 1,7 juta per DMT konsentrat tembaga per tahun. Smelter itu akan menghasilkan produk katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, hingga platinum grup metal. Produk sampingannya asam sulfat, terak, gipsum, dan timbal.

Pembangunan smelter itu ditargetkan rampung pada 2024. Saat ini pencapaian kumulatif pembangunan fisiknya telah mencapai 39,9 persen dengan total serapan biaya sekitar US$1,2 miliar. 12 ribu tiang pacang telah diselesaikan, pekerjaan concrete hampir mecapai 10 persen, 98 persen tenaga kerja berasal dari Indonesia dan sektiar 50 persen tenaga kerja berasal dari Jawa Timur.

"Ini adalah world class smelter. Smelter yang baru akan 6 kali dari kapasitas produksi PT Smelting sebelumnya. Operasional pertambangan kita adalah yang terendah dari sisi biayanya di dunia," kata Adkerson.

Hingga akhir 2022, ditargetkan progres pembangunan smelter mencapai 50 persen. Adapun serapan biayanya menyentuh angka US$1,5 miliar.

Cadangan tambang milik Freeport

Adkerson mengatakan rencana penambangan jangka panjang Freeport didasari pada kepemilikan cadangan dalam tambangnya hingga 2052. Ditambah lagi adanya sumber daya bijih yang potensial untuk dikembangkan sebesar 3 miliar ton, dan ini tidak termasuk cadangan.

Sejak Grasberg open pit selesai ditambang pada 2020, Adkerson mengatakan Freeport masih memiliki beberapa cadangan lain, seperti Deep Ore Zone Block Cave hingga 2022, Big Gossan Stope hingga 2038, Deep Mill Level Zone Block Cave hingga 2040, Grasberg Block Cave sampai dengan 2044, dan terakhir adala Kucing Liar Block Cave hingga 2052.

Related Articles