BUSINESS

IBC Ambil Alih Kepemilikan Saham Produsen Motor Listrik Gesits

WIMA merupakan produsen motor listrik GESITS.

IBC Ambil Alih Kepemilikan Saham Produsen Motor Listrik GesitsMotor listrik Geists. (Shutterstock/Wulandari Wulandari)
by
15 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Holding Industri Baterai Kendaraan Listrik atau Indonesia Battery Corporation (IBC) telah mengambil alih sebagian kepemilikan Saham PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) di PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), yang diwujudkan melalui Penandatanganan Perjanjian Jual-Beli Saham/Sales and Purchase Agreement (SPA).

WIMA merupakan produsen motor listrik GESITS.

Perjanjian ini ditandatangani Direktur Utama WIKON, Dwi Johardian, dan Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, yang disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury, di Jakarta, Rabu (14/12).

Pahala menyebut aksi ini sebagai sebuah sinergi yang baik bagi BUMN untuk membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Dia berharap Indonesia dapat mendorong pengembangan EV yang lebih baik dengan melakukan sejumlah perubahan model bisnis. Di antaranya, pengembangan swap baterai untuk dapat menurunkan pembengkakan ongkos kepemilikan motor, "karena ini merupakan salah satu kendala yang mungkin yang paling utama,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (15/12).

Indonesia menargetkan 2 juta motor listrik akan beredar di jalanan Indonesia pada 2024, terlebih dengan biaya operasional motor listrik yang relatif jauh lebih murah ketimbang motor konvensional. 

Dapat mendorong peningkatan TKDN

Selain itu, GESITS juga mesti lebih baik dalam urusan rantai pasok dan komersialitasnya, salah satunya dengan mengembangkan kemitraan secara strategis dengan, di antaranya, produsen suku cadang otomotif. 

Ekspektasi lainnya adalah penambahan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) GESITS dari 47 persen saat ini menjadi 60 persen, terlebih pada kapabilitas perakitan baterai kendaraan listrik dalam negeri yang terintegrasi dengan IBC. Sinergi antara IBC dan WIKON diharapkan dapat merealisasikan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan penguasaan pangsa pasarnya bisa di atas 20 persen.

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, mengatakan proses pengambilalihan saham WIMA merupakan langkah perusahaannya dalam mengakselerasi pembentukan ekosistem kendaraan listrik nasional yang terintegrasi dengan industri baterainya.

Sinergi tersebut dinilai tepat karena WIKON telah lama berkecimpung dalam industri suku cadang otomotif dan produsen GESITS, dan IBC merupakan Holding Industri Baterai Kendaraan Listrik.

“Kolaborasi antara WIKON dan IBC dilakukan dengan mendorong GESITS sebagai platform kendaraan motor listrik roda dua yang terintegrasi dengan end-to-end value chain EV battery dan EV Ecosystem dari hulu ke hilir,” ujarnya.

Sempat berencana akuisisi perusahaan Jerman

Pada akhir tahun lalu, IBC sempat berencana mengakusisi produsen kendaraan listrik yang berbasis di Jerman, StreetScooter Engineering.

Namun, rencana akuisisi itu batal karena ada anggapan bahwa investasi tersebut dianggap bakal merugikan negara. 

Untuk saat ini, StreetScooter Engineering telah diambil alih oleh Odin Automotive, perusahaan kendaraan bermotor yang berpusat di Luksemburg.

Aksi Odin didukung oleh beberapa institusi keuangan dan perusahaan investasi berskala global, salah satunya Sparta Capital Management. Korporasi lain yang berada di balik Odin adalah Hitachi dan Neapco dari Jepang, serta GIC yang merupakan perusahaan investasi milik pemerintah Singapura.

Akuisisi ini menjadikan Odin sebagai pengendali perusahaan, pemilik hak kekayaan intelektual, dan menjadi pemilik seluruh anak usaha StreetScooter.

Related Topics