BUSINESS

PTBA Kantongi Laba Rp10 Triliun Per September 2022, Naik 110 Persen

Pencapaian laba didukung oleh pendapatan perusahaan Rp31 T.

PTBA Kantongi Laba Rp10 Triliun Per September 2022, Naik 110 Persenilustrasi pertambangan (unsplash.com/Dominik Vanyi)
by
28 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, sukses melanjutkan kinerja positif. Pada kuartal III-2022, perseroan membukukan laba bersih Rp10,0 triliun, naik 110 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang senilai Rp4,8 triliun.

Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan Rp31,1 triliun, meningkat 60 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total aset perusahaan per 30 September 2022 sebesar Rp41,2 triliun, naik 28 persen dibandingkan dengan kuartal III-2021 yang sebesar Rp32,2 triliun.

“Kenaikan kinerja ini didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang meningkatkan permintaan batu bara, serta kenaikan harga batu bara yang signifikan,” kata Direktur Utama PTBA, Asral Ismail, dalam keterangannya, Kamis (27/10).

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harga Batu Bara Acuan (HBA) meningkat sekitar 101 persen persen dari US$158,50 per ton pada Januari 2022 menjadi US$319,22 per ton pada September 2022. Pencapaian ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid sepanjang Kuartal III-2022. Mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, perseroan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal.

Produksi dan penjualan PTBA

Total produksi batu bara PTBA hingga kuartal III-2022 mencapai 27,7 juta ton, terkerek 21 persen ketimbang kuartal III-2021 yang sebesar 22,9 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA sampai dengan periode sama sebanyak 23,5 juta ton, tumbuh 12 persen secara tahunan.

Porsi penjualan ekspor PTBA terus meningkat dari 33 persen pada kuartal I-2022, 38 persen pada kuartal II-2022, dan mencapai 44 persen pada kuartal III-2022.

Peningkatan porsi ekspor pada kuartal II dan III tersebut menyebabkan porsi ekspor sampai dengan September mencapai 38 persen dari seluruh penjualan. Sementara, realisasi domestic market obligation (DMO) mencapai 14,4 juta ton atau 159 persen dari target tahunan.

Pengembangan bisnis EBT

Ekspansi bisnis perusahaan ke sektor energi baru dan terbarukan terus bergulir. Terbaru, PTBA menjajaki potensi kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lokasi operasional Semen Indonesia Group (SIG). Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk PLTS pada 18 Oktober lalu.

Melalui anak usahanya, PT Bukit Energi Investama (BEI), PTBA akan membangun PLTS untuk mendukung kegiatan operasional pabrik PT Semen Padang yang merupakan anak usaha SIG. Rencananya, pembangunan PLTS dengan kapasitas 40 Megawatt-peak (MWp) mencakup PLTS Rooftop dan PLTS Ground Mounted yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2023 - 2024.

Selain itu, PTBA bersama China Huadian Corporation (CHD) melalui MoU yang ditandatangani pada 18 Oktober 2022 menjajaki pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas 1.300 MW di Cina Selatan dan pengembangan energi terbarukan lainnya di Indonesia.

Wujud konkret dukungan PTBA dalam upaya pengurangan emisi karbon global juga ditandai dengan sinergi bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam pengembangan PLTS di jalan tol Jasa Marga Group. Di antaranya, pembangunan PLTS di Jalan Tol Bali-Mandara yang berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp). PLTS di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022 lalu. Selanjutnya, ada penjajakan potensi pengembangan PLTS di ruas jalan tol lainnya.

PLTS di Jalan Tol Bali-Mandara juga mendukung Presidensi G20 Indonesia yang akan dilaksanakan di Bali pada November 2022. Sebelumnya, PTBA telah membangun PLTS di Bandara Soekarno Hatta melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PLTS tersebut terdiri dari 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kWp dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). PLTS ini telah beroperasi penuh sejak 1 Oktober 2020.

Related Topics