BUSINESS

Dapat Penugasan, IBM Bantu PLN Kembangkan Smart Grid

IBM dan PLN bahas perawatan aset kelistrikan dengan AI.

Dapat Penugasan, IBM Bantu PLN Kembangkan Smart GridPresiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih (tengah) bersama VP Digitalisasi Kelistrikan PLN Agus Tri Susanto (kanan) dalam Fortune Indonesia Summit 2024. (Doc: Fortune Indonesia)
09 March 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Direktur PT IBM Indonesia, Roy Kosasih, mengatakan perusahaannya mendapat penugasan dari pemerintah untuk membantu pengembangan Smart Grid di PT PLN (Persero).

IBM, dengan mengoptimalkan artificial intelligence, dapat membantu proses distribusi listrik lewat jaringan PLN dan menjaga keandalan sistem kelistrikan nasional.

"Dengan AI, nanti kita bisa lihat mana pembangkit yang kapasitasnya sudah sangat tinggi sementara di beberapa tempat kebutuhannya masih kurang banyak, sehingga nanti secara otomatis bisa mengambil dari pembangkit yang lain. Ini yang kami sebut sebagai smart grid," ujarnya dalam Fortune Indonesia Summit 2024, Kamis (7/3).

Roy menuturkan, kemitraan IBM dengan PLN telah terjalin cukup lama, khususnya dalam pemeliharaan aset-aset pembangkit dan distribusi dengan pemanfaatan teknologi predictive maintenance.

Dengan teknologi tersebut, PLN dapat mengoptimalkan kesehatan aset dan prediksi kegagalan sekaligus memperpanjang masa manfaat aset melalui strategi yang memprioritaskan perbaikan dan penggantian.

IBM tengah melakukan pembicaraan mendalam dengan PLN untuk mengoptimalkan perawatan aset-aset perseroan menggunakan kecerdasan buatan.

"Sedang diskusi banyak dengan PLN dan sudah dipakai dari mungkin 10 tahun lalu. Jadi itu mengenai satu perencanaan dari aset-aset PLN mulai dari pembangkit, distribusi dan seluruhnya sehingga pada saat melakukan perencanaan untuk maintenance-nya, itu bisa dilakukan dengan AI," katanya.

PLN siapkan transmisi hingga 47 ribu km

Dalam acara terpisah, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan infrastruktur smart grid akan sangat vital untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan nasional. Pasalnya, pembangkit energi baru terbarukan (EBT) akan mendominasi bauran ketenagalistrikan pada masa mendatang.

Pembangkit-pembangkit EBT yang bersifat baseload, kata Darmawan, berada di lokasi-lokasi yang jauh dari pusat-pusat permintaan listrik.

"Maka kalau kita lihat seperti itu, dengan terpaksa akan ada pembangunan transmisi dalam skala sangat besar. Namanya green enabling transmission," jelas Darmawan dalam Road to PLN Investment Day, Rabu (6/3).

Darmawan mencontohkan pembangkit listrik EBT tenaga hidro (PLTA) memiliki potensi besar di wilayah Sumatera Utara dan Aceh, namun permintaan listrik tertinggi justu berada di Pulau Jawa.

"Transmisinya jaraknya 3.500 km. Itu hanya backbone-nya. Kemudian tarik lagi kecil kecil, dihitung [...] kalau mau keliling Bumi bersama saya, itu 42.000 km. Jadi dalam hal ini ada suatu pembangunan infrastruktur secara massif," katanya.

Related Topics