BUSINESS

Petrokimia Gresik Ciptakan Nilai Ekonomi Sirkular Rp10 Miliar

Manfaatkan FABA sebagai pengganti clay.

Petrokimia Gresik Ciptakan Nilai Ekonomi Sirkular Rp10 MiliarPabrik pupuk. (dok. Petrokimia Gresik)
08 December 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, mengatakan perusahaannya menghasilkan Ekonomi Sirkular senilai Rp10 miliar per tahun dengan penggunaan limbah batu bara atau fly ash-bottom ash (FABA) menjadi bahan baku pengisi (filler) pupuk NPK— menggantikan clay.

Pemanfaatan FABA tersebut juga mengurangi emisi karbon (CO2)—salah satunya dari truk-truk atau alat transportasi yang mengangkut clay—hingga 998,22 ton CO2e.

"Pemanfaatan FABA menghasilkan pengurangan gas rumah kaca sekitar 1.000 ton CO2e dan menghasilkan nilai ekonomi sekitar Rp10 miliar per tahun di 2023," ujarnya dalam diskusi bertajuk "Green House Gas Emissions Reduction Through Optimization of Waste Utilization" di Paviliun Indonesia COP 28, Dubai, dikutip Jumat (8/12).

Digna menjelaskan nilai ekonomi sirkular tersebut berasal dari penghematan biaya untuk pembelian clay. Biasanya, clay—atau white clay—yang berasal dari tambang semen tersebut menjadi bahan baku filler pada pupuk NPK.

Inovasi untuk mengganti clay tersebut dilatarbelakangi status limbah FABA yang tidak lagi masuk dalam golongan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No.22/2021. 

"Biasanya, kami menggunakan clay sebanyak 14 persen sebagai filler. Kami melakukan pengujian dan analisis untuk melakukan substitusi sebagian abu dengan berbagai komposisi. Setelah melakukan banyak uji coba, dosis optimum fly ash-bottom ash adalah sekitar 1,5 persen sehingga kami dapat mengurangi konsumsi clay sekitar 12,5 persen," ujarnya.

Gunakan 12.551 ton FABA

Bahan baku pembuatan pupuk NPK dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni bahan baku utama (main material) yang membawa unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) dan sulfur (S); serta bahan baku filler yang berfungsi sebagai bahan pelengkap, sekaligus perekat untuk semua bahan baku agar menghasilkan produk granul sempurna. 

"Penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah fly ash dan bottom ash di unit NPK dapat diimplementasikan dengan konsumsi sekitar 12.551,6 ton pada tahun 2023 dan 4.000 ton untuk periode 2022. Dan kami akan melanjutkannya pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya," katanya.

Hasil uji coba pemanfaatan FABA sebagai pengganti clay dalam pembuatan pupuk NPK juga masih dalam batasan Standar Nasional Indonesia (SNI). 

"Yang terpenting adalah hasil produk NPK dengan FABA sebagai filler memenuhi standar SNI  pupuk NPK. Selain itu, kami melakukan banyak uji lapangan di pertanian dengan berbagai tanaman dan pupuk," ujarnya.

Petrokimia Gresik yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia merupakan perintis pupuk majemuk di Tanah Air, yang saat ini menjadi produsen NPK terbesar di Indonesia, dengan kapasitas produksi mencapai 2,7 juta ton/tahun.

Related Topics