Hartadinata-Bank Muamalat Kerja Sama Pasok Emas Batangan ke Nasabah
- PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) bekerja sama dengan Bank Muamalat untuk menyediakan emas batangan bermerek EMASKU kepada nasabah.
- Pertumbuhan pendapatan HRTA mencapai 82,63 persen (YoY) menjadi Rp15,05 triliun pada semester I 2025, didorong oleh peningkatan volume penjualan emas murni.
- Harga jual rata-rata (ASP) emas melonjak 59,09 persen secara tahunan menjadi Rp1.691.533 pada semester pertama 2025, menyebabkan laba bersih meningkat signifikan menjadi Rp348,51 miliar.
Jakarta, FORTUNE - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menggandeng Bank Muamalat melakukan kerja sama penyediaan dan pengiriman emas bagi nasabah. Kerja sama ini mencakup pembelian emas batangan bermerek EMASKU dengan kadar 99,99 persen.
Corporate Secretary Hartadinata Abadi, Dany Ong mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan kegiatan usaha masing -masing perusahaan. Meski demikian, perusahaan tidak mengungkap besaran nilai dari kerja sama tersebut.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat posisi di pasar logam mulia, serta mendorong peningkatan kinerja operasional,” katanya dalam keterangan dikutip, Rabu (29/10).
Sepanjang semester I 2025 , HRTA mencatat pertumbuhan pendapatan kuat dengan pertumbuhan 82,63 persen (YoY) mencapai Rp15,05 triliun, naik dari Rp8,24 triliun pada semester pertama 2024.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan volume penjualan emas murni sebesar 19,38 persen (YoY) menjadi 8,86 ton pada semester pertama 2025, dibandingkan dengan 7,42 ton pada semester pertama 2024.
Harga jual rata-rata (ASP)emas juga melonjak signifikan sebesar 59,09 persen secara tahunan menjadi Rp1.691.533 pada semester pertama 2025, dibandingkan dengan Rp1.104.944 pada semester pertama 2024.
Kenaikan harga dan permintaan emas menyebabkan laba bersih meningkat signifikan 69,49 persen (YoY) menjadi Rp348,51 miliar pada semester I 2025 dibandingkan dengan Rp205,63 miliar pada semester I 2024.
Berdasarkan segmen, penjualan grosir berkontribusi 80,30 persen, diikuti oleh penjualan ritel sebesar 18,91 persen, 0,40 persen dari pegadaian, dan 0,36 persen dari ekspor, yang terakhir menunjukkan penurunan.
HRTA juga mencatat perbaikan profitabilitas, dengan ROA sebesar 10,24 persen, ROE sebesar 26,79 persen, dan rasio utang berbunga sebesar 1,53x pada semester I 2025.
