Industri Otomotif Lesu, Bosch Pangkas 13.000 Pekerja
Jakarta, FORTUNE - Robert Bosch GmbH akan memangkas sekitar 13.000 pekerjaan tambahan di bisnis suku cadang mobilnya hingga 2030, terutama berdampak pada lokasi di Jerman. Langkah ini dilakukan di tengah persaingan yang semakin ketat dan lemahnya pasar mobil Eropa yang mendorong restrukturisasi lebih dalam.
Pengurangan ini, setara dengan sekitar 3 persen dari total tenaga kerja global Bosch, akan dilakukan secara bertahap hingga 2030. Meski telah memangkas ribuan posisi dalam beberapa tahun terakhir, Bosch masih menghadapi defisit tahunan sekitar €2,5 miliar (US$2,93 miliar) di divisi mobilitasnya.
Tekanan pada industri otomotif Jerman semakin besar akibat tarif perdagangan, melemahnya permintaan, serta persaingan sengit dari produsen Tiongkok. Biaya tenaga kerja meningkat akibat faktor demografi, sementara harga energi tetap tinggi sejak invasi Rusia ke Ukraina.
“Perkembangan geopolitik dan hambatan perdagangan seperti tarif menciptakan ketidakpastian besar yang harus dihadapi semua perusahaan. Kami memperkirakan persaingan akan semakin intensif, sehingga tujuan kami adalah meraih peluang pertumbuhan di mana pun memungkinkan dan memposisikan lokasi Mobilitas kami di seluruh dunia untuk masa depan,” kata Markus Heyn, anggota dewan Bosch yang membawahi bisnis mobilitas, dalam keterangan resmi, mengutip Bloomberg.
Melansir Reuters, Bosch dalam pernyataannya mengatakan ingin menekan biaya secepat mungkin. Selain pemangkasan tenaga kerja, langkah efisiensi juga mencakup pengurangan biaya material dan operasional, penurunan investasi pada fasilitas dan bangunan, serta penyederhanaan logistik dan rantai pasok.
“Kami sangat mendesak untuk meningkatkan daya saing di sektor mobilitas dan terus memangkas biaya secara permanen. Ini sangat menyakitkan bagi kami, tetapi sayangnya tidak ada jalan lain," ujar Stefan Grosch, anggota dewan manajemen sekaligus direktur hubungan industrial Bosch.
Pemangkasan terbesar akan terjadi di basis historis Bosch di wilayah Stuttgart. Di Feuerbach, sekitar 3.500 pekerjaan akan hilang hingga 2030. Di Schwieberdingen, sekitar 1.750 posisi akan dipangkas, sementara pabrik 560 pekerja di Waiblingen akan ditutup pada 2028. Bosch juga memangkas sekitar 1.550 pekerjaan di Bühl serta 1.250 posisi di Homburg.
Bosch menegaskan akan mencari solusi yang “bertanggung jawab secara sosial” bagi para pekerja, namun manajemen menekankan perlunya tindakan cepat untuk mengembalikan daya saing.
“Jerman tetap menjadi pusat bagi Bosch. Tetapi kami harus menjadi lebih efisien agar dapat bertahan dalam persaingan global,” ujar direktur ketenagakerjaan Bosch, Stefan Grosch.
