Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kesepakatan Final Joint Venture Petronas dan Eni di Indonesia Ditargetkan Rampung Sebelum Akhir Tahun

potret Petronas Twin Towers (commons.wikimedia.org/Iamsantanubose)
potret Petronas Twin Towers (commons.wikimedia.org/Iamsantanubose)
Intinya sih...
  • Usulan pembentukan usaha patungan antara Petronas dan Eni untuk mengembangkan aset gas alam di Indonesia dan Malaysia menemui progres.
  • Penandatanganan kesepakatan final ditargetkan rampung sebelum akhir tahun 2025, dengan produksi hingga 500 ribu barel setara minyak per hari dalam jangka menengah.
  • Keseluruhan proses pembentukan perusahaan ini bisa memakan waktu satu hingga dua tahun dari sekarang, dengan kepemilikan rencananya akan dibagi rata antara Eni dan Petronas.

Jakarta, FORTUNE - Rencana pembentukan usaha patungan (joint venture) antara Petronas dan perusahaan energi asal Italia, Eni mengalami perkembangan baru. Kedua perusahaan meneken perjanjian kerangka kerja (framework agreement), sebagai dasar bagi pembentukan perusahaan baru, untuk pengelolaan aset di Indonesia dan Malaysia melalui kombinasi bisnis.

Perjanjian ini dibangun berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) eksklusif belum lama ini yang ditandatangani oleh kedua perusahaan dan mencakup prinsip-prinsip utama perjanjian pemegang saham.

Adapun, penandatanganan final agreement ditargetkan rampung sebelum akhir tahun ini setelah menyelesaikan uji tuntas keuangan (financial due dilligence). Kesepakatan akhir pembentukan ini masih bergantung pada persetujuan regulasi dari pemerintah, otoritas, dan mitra.

Dikutip dari Reuters, joint venture ini disebut-sebut berpotensi menghasilkan hingga 500 ribu barel setara minyak per hari (bph) dalam jangka menengah. Proyek ini juga menggabungkan sekitar 3 miliar bph cadangan dengan tambahan 10 miliar bph potensi eksplorasi. Sebagai perbandingan, total produksi hidrokarbon Eni adalah 1,71 juta boe tahun lalu.

"Asia memiliki potensi yang sangat besar. Kerja sama antarnegara, untuk menemukan sinergi dan bertukar energi serta menyatukan sumber daya dan kompetensi, sangat penting. Dan itu adalah contoh yang sangat kuat, Indonesia dan Malaysia bersama-sama," kata CEO Eni Claudio Descalzi, dikutip dari Reuters, Selasa (17/6).

Lebih lanjut Descalzi menyampaikan fokus pengembangan Perusahaan akan diarahkan pada wilayah Cekungan Kutai, Indonesia, lokasi Eni memiliki portofolio proyek gas seperti hub Utara serta Gendalo-Gandang. Kombinasi aset dari kedua perusahaan disebut akan memperkuat produksi gas di kawasan, membawa tambahan infrastruktur dan lapangan kerja bagi kedua negara.

Sementara itu Mohd Jukris Abdul Wahab, Executive Vice President and Chief Executive of Upstream Petronas memproyeksikan keseluruhan proses pembentukan perusahaan ini bisa memakan waktu satu hingga dua tahun.

"Ide keseluruhan dari penggabungan ini adalah untuk menciptakan entitas independen agar dapat membiayai sendiri," kata

Petronas berharap bisa mengembangkan proyeknya sendiri tanpa membebani neraca Petronas dan Eni, sekaligus membayar dividen kepada perusahaan induknya. Pada perusahaan patungan tersebut, baik Eni maupun Petronas akan menggenggam porsi kepemilikan saham 50:50.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us