Kunjungan Wisman ke Indonesia Naik, Tapi Pengeluaran Menurun

- Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia meningkat 7,83% menjadi 2.735.472 kunjungan pada kuartal I-2025.
- Rata-rata pengeluaran per kunjungan turun menjadi US$1.277,17 atau sekitar Rp20,94 juta.
- Tren bulanan kunjungan menurun secara year-on-year hingga 2,18 persen, dengan moda transportasi udara masih mendominasi.
Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya tren paradoks pada sektor pariwisata Indonesia pada awal tahun ini. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada kuartal I-2025 mengalami peningkatan signifikan. Namun, tren positif ini tidak serta-merta dibarengi kenaikan pengeluaran per kunjungan.
“Jumlah kunjungan wisman pada kuartal I 2025 tercatat sebanyak 2.735.472 kunjungan, meningkat 7,83 persen dibandingkan kuartal I 2024 yang sebanyak 2.536.809 kunjungan,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers, Jumat (2/5).
Namun demikian, rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan justru turun signifikan menjadi US$1.277,17 atau sekitar Rp20,94 juta pada kuartal I-2025. Angka ini jauh lebih rendah dari kuartal I-2024 yang mencapai US$1.429,40, dan sedikit di bawah kuartal IV-2024 yang sebesar US$1.287,33.
“Pada kuartal I 2025, rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan mengalami penurunan dibandingkan baik dengan kuartal sebelumnya maupun dengan periode yang sama tahun lalu,” kata Pudji.
Meski rata-rata belanja menurun, pola alokasi pengeluaran wisman relatif stabil. Pengeluaran terbesar tetap untuk kebutuhan akomodasi, yaitu 38,07 persen dari total belanja. Diikuti makan dan minum sebesar 19,40 persen, serta belanja dan cinderamata sebesar 11,90 persen.
“Pola pengeluaran ini relatif tidak berubah dibandingkan kuartal IV-2024,” kata Pudji.
Di sisi lain, analisis data bulanan menunjukkan tren kunjungan yang perlu dicermati. Meskipun total kunjungan pada kuartal I meningkat secara tahunan, jumlah wisman bulanan justru menurun sepanjang kuartal. Kunjungan tercatat 1 juta pada Januari 2025, lalu turun menjadi 891.210 pada Februari, dan kembali menyusut menjadi 841.030 pada Maret 2025.
Secara tahunan (year-on-year), jumlah kunjungan wisman pada Maret 2025 turun 2,18 persen dibandingkan dengan Maret 2024. Dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month), penurunan mencapai 5,63 persen.
Dari segi akses, jalur udara tetap menjadi moda transportasi utama dengan kontribusi 79,60 persen dari total kunjungan. Angkutan laut menyumbang 17,26 persen, sementara darat 3,14 persen.
Secara spesifik, kunjungan wisman melalui jalur udara pada Maret 2025 mencapai 669,48 ribu, turun 1,90 persen dibandingkan Maret 2024. Penurunan signifikan terlihat di Bandara Internasional Yogyakarta (-49,11 persen) dan Bandara Kertajati, Jawa Barat (-29,38 persen).
Sebaliknya, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Bandara Hasanuddin, Sulawesi Selatan, mencatat lonjakan kunjungan, masing-masing sebesar 135,16 persen dan 124,53 persen.