BUSINESS

Industri Ritel Optimistis Menatap Pemulihan 2022, Begini Strateginya

Industri minta prioritas vaksinasi demi memulihkan kinerja.

Industri Ritel Optimistis Menatap Pemulihan 2022, Begini StrateginyaWarga melintasi toko di pusat perbelanjaan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
13 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Industri ritel dalam negeri optimistis menyongsong perbaikan kinerja pada 2022 seiring pemulihan ekonomi. Sejumlah strategi pun disiapkan termasuk kerja sama dengan pemerintah.

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, dalam keterangan pers usai Rapat Kerja Nasional Hippindo pada Jumat (10/12), mengatakan industri ritel berkomitmen mendukung program pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional meski terempas pandemi COVID-19.

Praktiknya adalah dengan memperkuat konsumsi domestik, ujarnya, termasuk bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait mengenai persiapan dan pembinaan ekosistem pendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dia menambahkan, dukungan juga diberikan melalui sentra vaksinasi COVID-19, implementasi protokol kesehatan, konsistensi penggunaan aplikasi PeduliLindungi, dan sistem pembayaran praktis dan higienis.

“Hippindo meminta untuk diprioritaskan dalam program vaksinasi booster dari Kementerian Kesehatan mengingat ritel sebagai garda terdepan sehingga perlu dilindungi dan melindungi para karyawan dan konsumennya,” kata Budihardjo, seperti dikutip pada Senin (13/12). 

Penjualan eceran naik

Survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI) menunjukkan indeks penjualan riil (IPR) pada Oktober 2021 tumbuh 6,5 persen secara tahunan menjadi 195,5. Kondisi tersebut terjadi setelah minus 2,2 persen pada September 2021. IPR pada Oktober 2020 terkoreksi 14,9 persen.

“Peningkatan penjualan terjadi pada mayoritas komoditas, dengan peningkatan tertinggi pada perlengkapan rumah tangga lainnya, suku cadang dan aksesori mobil, subkelompok sandang, serta makanan, minuman dan tembakau,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

Para responden survei menyampaikan peningkatan sejalan dengan menggeliatnya aktivitas masyarakat seiring dengan pelonggaran pembatasan, serta didukung oleh kelancaran distribusi, dan masih berlangsungnya program diskon atau potongan harga.

Bank sentral pun memperkirakan IPR pada November 2021 akan tumbuh 10,1 persen secara tahunan menjadi 199,7. Jika prediksinya benar, maka IPR ini akan menjadi yang tertinggi sejak April 2021.

Peraturan perdagangan daring dan luring

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Muhammad Lufti, mengapresiasi kerja sama dengan Hippindo terutama dalam penerapan aplikasi PeduliLindingi agar pusat perbelanjaan dapat beroperasi. 

Namun, dia mengingatkan kepada peritel untuk membuat strategi penjualan melalui pengalaman berbelanja. Sebab, menurutnya, berdasarkan studi di Amerika Serikat, jumlah mal akan menyusut dari 18 ribu mal menjadi hanya 4 ribu mal 10 tahun mendatang. 

“Saya berjanji akan memperbaiki tata laksana belanja online dan offline. Belanja online ini adalah lapangan baru. Tidak ada aturan, dan saya akan bertindak sebagai wasit. Kalau terlalu ketat tidak ada perdagangan penjual dan pembeli. Tapi kalau didiamkan akan terjadi pertarungan yang sangat liar dan berbahaya,” kata Lutfi dalam keterangan sama.

Related Topics