Pendapatan LINK Naik 47% di Paruh-I 2025, Tapi Rugi Bertambah

Jakarta, FORTUNE - Meski PT Link Net Tbk (LINK) mencetak pertumbuhan pendapatan sepanjang semester-I 2015, rugi bersihnya tercatat membengkak.
Dikutip dari laporan keuangan LINK per 30 Juni 2025, pendapatan perseroan melonjak 47,1 persen (YoY) menjadi Rp1,57 triliun, dari sebelumnya Rp1,07 triliun pada 6 bulan pertama 2024.
Secara detail, pendapatan grup itu berasal dari segmen korporasi, mencakup sewa jaringan (Rp579,34 miliar); TV kabel (Rp493,71 miliar); internet broadband (Rp401,73 miliar); dan lain-lain (Rp101,79 miliar).
Sementara itu, berdasarkan klien, pendapatan pihak berelasi mendominasi, dengan besaran Rp1,13 triliun. Sisanya, sebesar Rp442,66 miliar, merupakan pendapatan pihak ketiga dari operasi yang dilanjutkan.
Sebagai konteks, terdapat pelanggan dengan nilai penjualan lebih dari 10 persen, yakni PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL), yang terafiliasi dengan LINK melalui Grup Axiata.
Namun, saat pendapatan LINK bertumbuh, rugi bersih perseroan justru tercatat membengkak dari Rp282,30 miliar menjadi Rp691,69 miliar pada paruh-I 2025.
Salah satu penyebabnya, karena pada semester-I 2025, perseroan tidak lagi membukukan laba periode berjalan dari operasi yang dihentikan. Sementara pada semester-I 2024, LINK mencatatkan laba periode berjalan dari operasi yang dihentikan senilai Rp494,97 miliar.
Sejalan dengan itu, rugi bersih per saham dasar dan dilusian LINK pun menjadi semakin dalam, dari Rp103 menjadi Rp251.
Dari segi neraca, LINK melaporkan kenaikan total aset dari Rp13,92 triliun pada akhir Desember 2024, menjadi Rp14,42 triliun pada akhir Juni 2025. Jumlah liabilitas perserpan juga naik dari Rp8,9 triliun menjadi Rp10,11 triliun. Di sisi lain, total ekuitas perseroan menurun dari Rp5 triliun menjadi Rp4,3 triliun.
Saham LINK, yang berada dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) bursa, ditutup menguat 9,87 persen ke harga Rp2.560 pada akhir perdagangan Selasa (19/8).